Berita

Ratusan pendukung kudeta berkumpul dan mengibarkan bendera Rusia di depan Majelis Nasional di ibu kota Niamey, Niger 27 Juli 2023/Net

Dunia

Pantau Situasi, AS Belum akan Evakuasi Warganya dari Niger

RABU, 02 AGUSTUS 2023 | 14:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Prancis untuk mengevakuasi warganya dari Niger belum akan dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Gedung Putih dalam pernyataannya Selasa (1/8) mengungkapkan bahwa pihaknya terus memastikan dan memantau situasi di Niger.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa AS mengetahui upaya evakuasi oleh Prancis dan negara-negara Eropa lainnya, tetapi mencatat bahwa Washington tidak memiliki indikasi ancaman langsung terhadap warga AS atau fasilitas mereka.

“Jadi, kami tidak mengubah postur kami sehubungan dengan kehadiran kami di Niger saat ini, tetapi sekali lagi, kami memantaunya secara harfiah per jam. Dan jika itu berubah, saya yakin kami akan berbicara lebih banyak tentang itu," kata Kirby menanggapi pertanyaan Al Arabiya.

Dia meminta warga Amerika di Niger untuk tetap waspada dan memastikan bahwa mereka membatasi pergerakan yang tidak perlu sambil mengawasi pembaruan dan peringatan mengenai situasi di negara tersebut.

Sekitar 1.000 tentara AS ditempatkan di negara Afrika yang terkurung daratan itu, di mana mereka membantu Presiden terguling Mohamed Bazoum memerangi pemberontakan regional.

Kirby mengatakan militer AS di Niger tidak ambil bagian dalam pengangkutan udara Eropa.

“Tidak ada keputusan untuk menggunakannya dengan cara apa pun untuk mendukung upaya evakuasi oleh negara lain, dan tidak ada keputusan yang dibuat tentang penempatan pasukan tambahan di dalam atau di sekitarnya," katanya.

“Kalau memang harus dilakukan penyesuaian, kami akan melakukan penyesuaian. Kami tidak ada di sana," lanjut Kirby.

Dia juga mengatakan bahwa dukungan AS untuk Niger tetap tidak berubah untuk saat ini, tetapi akan bergantung pada bagaimana perkembangannya ke depan.

“Kami belum membuat keputusan apa pun, tetapi kami pasti akan terlibat dalam proses yang ketat untuk mengevaluasi sistem kami kedepannya. Kami sudah sangat jelas dengan para pemimpin di Niger tentang konsekuensi potensial di sini karena hilangnya dukungan AS," kata Kirby.

Perwira militer di bekas jajahan Prancis menggulingkan Bazoum minggu lalu, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh wilayah di mana sekutu Barat Niger takut kehilangan pengaruh ke Rusia.

Namun, Kirby mengatakan kepada Al Arabiya bahwa AS belum melihat keterlibatan Rusia dalam peristiwa di Niger.

"Saya pikir, sejujurnya dalam pandangan kami, tidak ada indikasi bahwa Rusia berada di balik ini (atau bahwa) Rusia secara material atau efektif mendukungnya dengan cara apa pun," katanya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya