Berita

Ribuan pendukung Jenderal Abdourahamane Tchiani, yang menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru Niger setelah kudeta, turun ke jalan Niamey untuk menunjukkan dukungan terhadap kudeta tersebut/Net

Dunia

Junta Militer: Prancis Diberi Izin Serang Istana Kepresidenan Niger

SELASA, 01 AGUSTUS 2023 | 04:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Prancis diberikan wewenang melakukan serangan ke istana kepresidenan untuk membebaskan Presiden Niger yang digulingkan, Mohamed Bazoum, yang disandera sejak Rabu pekan lalu.

Hal itu disampaikan Kolonel Amadou Abdramane, salah satu pemimpin kudeta dalam pernyataannya Senin (31/7).

Ia mengklaim bahwa Prancis, sekutu negara dalam memerangi pemberontakan jihadis, telah mencari cara untuk campur tangan militer dalam situasi tersebut.


“Prancis, dengan keterlibatan orang Niger tertentu, mengadakan pertemuan di Staf Umum Pengawal Nasional Niger untuk mendapatkan otorisasi politik dan militer yang diperlukan,” kata Abdramane, seperti dikutip dari AFP.

Menurutnya, Menteri Luar Negeri Niger Hassoumi Massoudou dan Mayor Midou Guirey, komandan Garda Nasional, keduanya mengizinkan Paris untuk melakukan serangan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengutuk kudeta yang membelit Niger, dan menuntut pembebasan dan pemulihan Bazoum. Bersumpah bahwa Paris akan mendukung kekuatan regional dalam menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin kudeta.

Kudeta di Niger adalah yang terbaru dari serangkaian pengambilalihan militer di bekas jajahan Prancis. Peristiwa serupa terjadi di negara tetangga Mali dan Burkina Faso dalam beberapa tahun terakhir di tengah lonjakan sentimen anti-Prancis.

Ribuan pendukung junta Niger berdemonstrasi di depan kedutaan Prancis di Niamey pada Minggu untuk memprotes dugaan campur tangan bekas kekuatan kolonial dalam urusan negara itu.

Para pengunjuk rasa membakar bendera Prancis dan merobek plakat bertuliskan "Kedutaan Besar Prancis di Niger".

Macron bereaksi dengan mengatakan pada Minggu bahwa serangan terhadap Prancis dan kepentingannya di negara Afrika Barat tidak akan ditoleransi dan akan memberikan tanggapan segera.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), sebuah blok regional beranggotakan 15 orang, telah memberlakukan sanksi ekonomi dan keuangan, dan memperingatkan bahwa jika para pemimpin kudeta Niger tidak mengembalikan Bazoum dalam waktu tujuh hari, akan mengizinkan penggunaan kekuatan.

Prancis menyambut baik keputusan yang diambil oleh kepala negara ECOWAS untuk segera kembali ke tatanan konstitusional di Niger di bawah Presiden Mohamed Bazoum.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya