Kepala Daerah Kerja (Daker) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab, Saud Haryanto/Ist
Kasus kehilangan paspor masih saja dialami para jemaah haji Indonesia saat akan kembali ke Tanah Air. Setidaknya ada 3 kasus kehilangan paspor yang terjadi selama 5 hari masa kepulangan jemaah gelombang kedua yang diberangkatkan bertahap ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
"Hingga hari kelima masa kepulangan dari Bandara Madinah, terjadi tiga peristiwa kehilangan paspor dari tiga kloter yang berbeda. Saya harap jemaah haji bisa menjaga dokumen paspornya dengan baik," pesan Kepala Daerah Kerja (Daker) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab, Saud Haryanto di Madinah, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (25/7).
Paspor dibagikan kepada jemaah haji setibanya di Bandara Madinah. Paspor itu dibutuhkan dalam pemeriksaan imigrasi sebelum jemaah masuk ke ruang tunggu pesawat. Namun, ada saja jemaah haji yang lupa meletakkannya.
"Ketika sampai di bandara, paspor dibagikan kepada jemaah haji. Kadang ada yang menitipkan ke orang dekatnya, ada yang lupa, jatuh ketika di paviliun, atau pas ke kamar mandi. Jemaah haji ada saja yang ketika sampai di paviliun masih sibuk bongkar barang bawaan. Ini salah satu sebab terjadi hilangnya paspor," papar Haryanto.
Terkait tiga kasus kehilangan paspor, pihaknya segera berkomunikasi dan berkoordinasi dengan bagian Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah untuk segera menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Agar kejadian serupa tidak terulang, Haryanto berpesan, menjelang kepulangan, setiap jemaah haji hendaknya memeriksa kembali barang bawaannya, jangan sampai ada yang tertinggal, terutama paspor.
"Tiga jemaah haji yang kehilangan paspor dan telah diganti dengan penerbitan SPLP. Mereka berasal dari kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 01), kloter 1 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 01), dan kloter 32 Embarkasi Surabaya (SUB 32). Alhamdulillah SPLP bisa segera terbit sehingga mereka bisa ikut terbang bersama kloternya," imbuh Haryanto.
Di sisi lain, Haryanto mengapresiasi kepatuhan jemaah haji terkait aturan barang bawaan. Menurutnya, tahun ini tidak banyak ditemukan barang bawaan jemaah haji yang berlebih.
"Untuk pemulangan dari Madinah, barang bawaan jemaah haji relatif aman. Tidak seperti kloter-kloter awal di Bandara Jeddah, masih terdapat barang-barang bawaan yang disweeping oleh pihak maskapai penerbangan," ungkap Haryanto.
Sampai Senin (24/7), sudah ada 140.080 jemaah haji Indonesia yang pulang ke Tanah Air. Mereka tergabung dalam 370 kloter.
"Untuk jemaah haji meninggal, hingga Minggu (23/07) berjumlah 720 orang. Kita doakan, semuanya husnul khatimah. Aamiin," pungkas Haryanto.