Berita

Pekerja pertanian menanam bibit padi di sebuah ladang di pinggiran Ahmedabad, India/Net

Dunia

Kendalikan Harga Pasar Domestik, India Batasi Ekspor Beras

SABTU, 22 JULI 2023 | 12:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah India telah melarang ekspor beberapa jenis biji-bijian termasuk beras untuk mengendalikan harga pasar domestik di tengah perubahan cuaca di negara itu.

Kementerian Urusan Konsumen, Pangan, dan Distribusi Publik India mengkonfirmasi keputusan pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam (20/7) waktu setempat.

"Langkah tersebut memastikan ketersediaan yang memadai dan menghilangkan kenaikan harga di pasar domestik," kata Kementerian, seperti dikutip dari Taipei Times.

Hujan deras di bagian utara India selama beberapa minggu terakhir telah merusak tanaman yang baru ditanam di negara bagian termasuk Punjab dan Haryana, dan banyak petani harus menanam kembali.

Sawah di negara bagian utara telah terendam selama lebih dari seminggu, menghancurkan bibit yang baru ditanam, dan memaksa petani menunggu air surut agar mereka dapat menanam kembali.

Di negara-negara penghasil padi utama lainnya, petani telah menyiapkan pembibitan padi, tetapi tidak dapat memindahkan bibit karena curah hujan yang tidak memadai.

Menurut firma analitik data Gro Intelligence, India menyumbang lebih dari 40 persen dari semua pengiriman beras global, sehingga keputusan itu dapat berisiko memperburuk kerawanan pangan di negara-negara yang sangat bergantung pada impor beras.

"Negara-negara yang diperkirakan terkena larangan tersebut termasuk negara-negara Afrika, Turki, Suriah dan Pakistan, semuanya sudah berjuang dengan inflasi harga pangan yang tinggi," kata perusahaan itu.

Kementerian dalam keterangan Kamis malam juga mengatakan bahwa permintaan global ekspor beras putih non-basmati India telah melonjak 35 persen tahun-ke-tahun pada kuartal kedua.

Kenaikan itu terjadi bahkan setelah pemerintah melarang pengapalan beras pecah belah dan mengenakan pajak ekspor 20 persen untuk beras putih pada September tahun lalu.

India mengekspor 10,3 juta ton beras putih non-basmati tahun lalu. Analis senior Rabobank Oscar Tjakra mengatakan pemasok alternatif tidak memiliki kapasitas cadangan untuk mengisi kekurangan tersebut.

“Biasanya pengekspor utama adalah Thailand, Vietnam, dan sampai batas tertentu Pakistan dan AS,” kata Tjakra.

“Mereka tidak akan memiliki persediaan beras yang cukup untuk menggantikan ini," ujarnya.

Dia juga menambahkan, bahwa pembatalan Moskow atas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang melindungi ekspor Ukraina telah menyebabkan harga gandum merangkak naik.

“Jelas ini akan menambah inflasi di seluruh dunia karena beras bisa digunakan sebagai pengganti gandum,” ujarnya.

Direktur riset lembaga pemeringkat Crisil, Pushan Sharma memahami keputusan pelarangan ekspor beras India.

"Harga beras di India naik 14 hingga 15 persen dalam setahun hingga Maret dan pemerintah dengan jelas memandang ini sebagai garis merah dari sudut pandang ketahanan pangan dan inflasi domestik," katanya.



Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:34

OMC di Jakarta Kurangi Curah Hujan hingga 60 Persen

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:16

Lagu "Bayar Bayar Bayar" Dilarang Semakin Terkenal

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:05

Bareng Ronny Talapessy, Ahmad Basarah Siap Jalani Tugas Jubir PDIP

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:44

Politikus Senayan Ramaikan Turnamen Golf HPN 2025

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:35

Tarif Tol Diskon 20 Persen Selama Mudik Lebaran

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:09

Kejati Sumsel Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:40

Pramono Anung Dipuji Berani Bergabung di Retret

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:19

Wamenko Polkam Imbau THR Cair H-7 Lebaran, Termasuk Ojol

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:02

Operasi Pasar Digeber di 4 Ribu Titik

Selasa, 25 Februari 2025 | 00:36

Selengkapnya