Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Peringatkan Risiko AI terhadap Perdamaian dan Keamanan Global

RABU, 19 JULI 2023 | 12:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kecerdasan Buatan (AI) canggih yang pengembangannya tengah digencarkan oleh beberapa negara akan memiliki dampak bagi setiap aspek kehidupan dunia.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pertemuan pertama Dewan Keamanan PBB yang membahas AI.

Menurutnya, teknologi tersebut memiliki potensi besar dalam memberikan manfaat sekaligus bahaya dalam skala global.

Mengutip France24, Rabu (19/7), Guterres mengakui bahwa meskipun teknologi itu dapat membantu mengakhiri kemiskinan hingga menyembuhkan kanker, tetapi penggunaan AI juga memiliki risiko yang tinggi bagi stabilitas dunia.

"Teknologi tersebut memiliki konsekuensi yang sangat serius bagi perdamaian dan keamanan global," ujar Guterres.

Menurut penjelasannya, AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola kekerasan atau untuk memantau gencatan senjata, yang penggunaannya dapat dimanfaatkan oleh teroris atau pemerintah dengan niat buruk.

Hal tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan tingkat kematian dan kehancuran yang mengerikan. Selain itu, Sekjen PBB itu juga memperingatkan bahwa AI yang tidak berfungsi dapat mendatangkan malapetaka, terutama jika teknologi tersebut digunakan dalam kaitannya dengan sistem senjata nuklir atau bioteknologi.

Dalam pertemuan tersebut, Guterres mengusulkan pembentukan kelompok kerja yang bertujuan untuk mengembangkan opsi tata kelola AI secara global pada akhir tahun ini, yang pengaturannya mirip dengan Badan Energi Atom Internasional atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, agar kecerdasan buatan dapat digunakan dengan lebih bijak dan bertanggung jawab demi perdamaian dunia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya