Perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, berbicara di PBB/Net
Inggris diduga kuat terlibat dalam serangan di Jembatan Kerch, Krimea, yang merenggut nyawa dua warga sipil.
Dugaan tersebut disampaikan Dmitry Polyansky, perwakilan tetap Rusia untuk PBB pada Senin (17/7), tepat di hari insiden terjadi.
Berbicara pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Polyansky mengecam rezim Kyiv atas serangan itu, sementara menyatakan mungkin ada keterlibatan Barat.
“Kami belum memahami sejauh mana dinas intelijen Barat, khususnya Inggris, terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan serangan ini: terlalu banyak bukti yang menunjuk ke sana,” kata Polyansky, seperti dikutip dari
RT, Selasa (18/7).
Inggris telah menolak tuduhan itu. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyebutnya spekulasi tak berdasar yang tidak pantas ditanggapi.
Sebelumnya, Komite Anti Terorisme Nasional Rusia (NAK) juga menuduh Kyiv melakukan serangan teroris di jembatan yang jadi penghubung utama antara Semenanjung Krimea dan daratan negara itu, yang katanya melibatkan dua drone permukaan laut.
Meskipun serangan itu tidak merusak penyangga jembatan, hal itu menyebabkan runtuhnya sebagian dari satu bagian jalan raya dan menewaskan sepasang suami istri dari Wilayah Belgorod, melukai putri mereka yang berusia 14 tahun.
Pada Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan membalas serangan pesawat tak berawak di jembatan tersebut, mengatakan serangan itu tidak ada gunanya dari sudut pandang militer, karena tempat itu tidak digunakan untuk mengangkut material militer.