Berita

Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pertemuan di Brussels, Belgia, pada 13 Juli 2023/Net

Dunia

Uni Eropa Cabut Pembatasan Impor Pangan dari Jepang

JUMAT, 14 JULI 2023 | 09:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Uni Eropa (UE) telah sepakat untuk menghapus pembatasan impor makanan Jepang yang diberlakukan setelah bencana nuklir Fukushima pada tahun 2011 silam.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel pada Kamis (13/7), dengan mengatakan kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan setelah melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Brussels, Belgia.

“Keputusan ini didasarkan pada pengetahuan dan bukti ilmiah, dan semua 27 negara anggota Uni Eropa telah setuju untuk melaksanakannya,” kata Von der Leyen, dalam pernyataannya.

Mengutip KBS World pada Jumat (14/7), UE telah memberi sambutan baik terhadap upaya Jepang yang transparan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang didasarkan pada bukti ilmiah.

Pembatasan pada 2011 lalu itu terjadi setelah Jepang mengalami gempa bumi dan tsunami yang telah menghancurkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, dan menyebabkan kebocoran radiasi yang signifikan dan mengkhawatirkan di wilayah tersebut.

Sebagai langkah pencegahan dan untuk melindungi kesehatan masyarakat, UE saat itu memberlakukan pembatasan impor makanan dari Jepang, yang ditujukan untuk menghindari risiko paparan radiasi melalui makanan yang berasal dari wilayah terdampak.

Setelah bertahun-tahun berlalu, dengan berbagai upaya pemulihan dan pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang, serta berdasarkan bukti ilmiah yang menunjukkan tingkat radiasi yang terkendali dalam produk makanan, kini Uni Eropa telah memutuskan untuk mencabut pembatasan impornya.

Namun, dalam siaran pers terpisah, Komisi Eropa menegaskan bahwa meskipun semua peraturan telah sepenuhnya dicabut, penting bagi Jepang untuk terus memantau tingkat radioaktivitas dalam produk perikanan dan mengumumkan hasil temuannya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya