Berita

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati/RMOL

Politik

DEEP: Usulan Ketua Bawaslu Pilkada Serentak Ditunda Tidak Berdasar

JUMAT, 14 JULI 2023 | 05:23 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pandangan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja yang mewacanakan penundaan Pilkada serentak  tahun 2024 karena salah satu alasannya masalah keamanan tidak memiliki dasar kuat dan terkesan akal-akalan semata.

Demikian disampaikan Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/7).

Menurut Neni, alasan yang dipaparkan oleh Ketua Bawaslu terkait penundaan pemilihan serentak 2024 justru harus dijadikan tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara, termasuk Bawaslu. Kata Neni, seharusnya dalam situasi seperti itu Bawaslu memikirkan bagaimana strategi, inovasi dan kreativitas yang dilakukan dalam situasi yang sedang sulit.

"Opsi penundaan Pilkada yang sudah ditetapkan akan digelar tanggal 27 November 2024 bukanlah solusi mengatasi berbagai dinamika yang disampaikan Ketua Bawaslu RI," demikian kata Neni.

Bagi Neni, saat ini Bawaslu seharusnya fokus dan serius mengawasi proses penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil dan berintegritas. Jangan malah melempar wacana yang bukan jadi wewenangnya.

"Ini akan jadi kontraproduktif dan bola liar. Argumentasi tersebut akan membentuk opini publik untuk menunda pemilu secara keseluruhan," jelasnya.

Neni menambahkan, kedepan DEEP mendorong penyelenggara pemilu harus membenahi komunikasi publik yang semakin lebih baik lagi. Ini menjadi hal yang sangat krusial mengingat tahapan pemilu sudah berjalan dan pelaksanaan Pilkada juga sudah ditetapkan.

"Dari perspektif komunikasi politik wacana penundaan Pilkada yang disampaikan Ketua Bawaslu menjadi kurang etis. Sebab kita juga ketahui semakin lama pilkada digelar di banyak daerah semakin lama dipimpin oleh PJS," pungkas Neni.

Beberapa alasan yang dikemukakan Bagja perlunya menunda Pilkadsa serentak karena potensi masalah diantaranya: pemutakhiran data pemilih, pengadaan dan distribusi logistik Pilkada. Bahkan Bagja menyinggung soal relasi kelembagaan antara Bawaslu dan KPU belum terbangun optimal. Misalnya dalam konteks penyusunan peraturan KPU dan Bawaslu.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya