Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Taliban Belum Dapat Pengakuan Internasional karena Enggan Ikuti Perintah Asing

KAMIS, 13 JULI 2023 | 15:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pembatasan hak asasi manusia dan hak perempuan membuat pemerintahan Taliban di Afghanistan sulit mendapat pengakuan internasional. Namun bagi Taliban, tidak adanya pengakuan internasional karena mereka enggan mengikuti perintah asing.

Hal itu disampaikan oleh penjabat Menteri Dalam Negeri, Sirajuddin Haqqani dalam pernyataan yang ia keluarkan saat melakukan kunjungan ke Provinsi Paktia untuk bertemu dengan ulama serta tetua suku, seperti dimuat The Print, Kamis (13/7).

"Kemerdekaan kita berada di tangan orang lain. Pengakuan yang belum kami terima saat ini disebabkan oleh penolakan kami terhadap perintah mereka. Kami tidak akan menerima tuntutan atau apa pun dari mereka sampai akhir hayat kami," ujarnya.

Menurut Haqqani, Taliban telah menghadapi serangan, tidak hanya dari sisi militer, tetapi juga dari invasi ideologi, ekonomi, dan budaya, sehingga upaya tersebut telah menciptakan kekacauan di setiap suku dan bangsa.

Untuk itu, mereka menolak mematuhi segala perintah tersebut. Di sisi lain, dalam menanggapi pernyataan itu, ulama dan tetua suku menyampaikan dukungan mereka terhadap pemerintahan Taliban.

"Ini adalah rumah bersama bagi warga Afghanistan, dan warga Afghanistan akan melindunginya," ujar seorang tetua suku, bernama Ibrahim.

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan sejak 2021 lalu, berbagai kebijakan mereka yang sebagian besar menyingkirkan perempuan dari beberapa kegiatan seperti aktivitas sekolah dan bekerja telah memicu kecaman dan kemarahan dari internasional.

Menyoroti masalah tersebut, seorang analis politik, Wahid Faqiri, menyatakan bahwa Taliban perlu memenuhi tuntutan sah dari masyarakat internasional untuk mendapatkan pengakuan.

"Taliban belum melakukan tindakan apa pun dalam hal ini. Mereka belum mengambil langkah-langkah positif, sehingga pengakuan terus dihindari," kata Faqiri, seperti yang dilaporkan oleh TOLO News.

Komunitas internasional juga telah berkali-kali menyerukan dimulainya dialog intra-Afghanistan, pemenuhan hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan, penggunaan tanah Afghanistan yang tidak melibatkan pihak asing. Namun sejauh ini langkah itu masih ditolak oleh Taliban.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya