Pemerintah Provinsi Jawa Timur diminta bergerak cepat melakukan pencegahan penyebaran penyakit antraks yang saat ini terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Salah satu langkah yang direkomendasikan, adalah vaksinasi terhadap ternak sapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah, seperti Pacitan, Ponorogo dan Magetan.
“Saya berharap agar Dinas Peternakan Jawa Timur melakukan antisipasi. Bagaimana bakteri antraks tidak menular ke sapi-sapi yang ada di Jawa Timur,” kata anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agatha Retnosari dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/7).
Politisi PDIP itu meminta agar Disnak Jatim mengajukan kuota tambahan, agar vaksinasi yang digelar nantinya bisa merata. Dari informasi yang didapatkan, Disnak Jatim berencana melakukan vaksinasi sebanyak 16 ribu dosis di beberapa kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
“Kemarin sudah koordinasi dengan Disnak Jatim. Katanya akan vaksinasi 16 ribu dosis di Tulungagung, Pacitan, dan Ponorogo karena dekat dengan Wonogiri,” terangnya.
Agatha menjelaskan, penyebaran penyakit antraks memang cukup cepat dan bisa menular kepada manusia. Oleh karena itu, dia mengimbau agar para peternak tidak menjual sapinya ketika sakit. Dia khawatir, sapi-sapi yang dijual itu akan dipotong dan menularkan penyakit ketika dagingnya dimakan.
“Kalau antraks ini sangat mudah menular kepada manusia, jangankan memakan dagingnya kalau di kulit ada luka bersentuhan dengan sapi tertular antraks langsung ketularan. Bakteri ini kan bertahan lama," pungkasnya.