Berita

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati/Net

Politik

Komisi IX Minta Pemerintah Mitigasi Meluasnya Antraks di Gunung Kidul

SABTU, 08 JULI 2023 | 03:41 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komisi IX DPR RI memberikan perhatian tersendiri pada merebaknya kasus antraks di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sudah menjangkiti pasien manusia dan menyebabkan kematian.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan telah mencatatkan 93 kasus positif antraks dan tiga kasus meninggal di Gunung Kidul. Sementara Pemda Gunung Kidul mengklaim hanya ada satu kasus kematian karena antraks.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengatakan, perlu dilakukan upaya menyeluruh untuk memeriksa hewan ternak di wilayah di Gunung Kidul DIY dan memastikan kesehatannya. Sebab antraks adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia, bukan dari manusia ke manusia.

"Perlu dilakukan tes di kecamatan yang paling terdampak lalu bisa menyisir ke wilayah-wilayah sekitarnya untuk memastikan hewan ternak di Gunung Kidul benar-benar sehat," ujar Kurniasih dalam keterangannya, Jumat (7/7).

Pemeriksaan hewan ternak, kata Kurniasih, juga penting dilakukan karena di wilayah Gunung Kidul, hewan ternak sudah menjadi harta kekayaan masyarakat. Sehingga, diharapkan pemerintah dapat memberikan insentif pada masyarakat yang ternaknya mati karena paparan antraks.

"Maka disini peran pemerintah bisa masuk, bisa tidak membuat regulasi untuk ganti rugi hewan ternak yang mati karena antraks. Apalagi jika sudah menyebabkan kematian manusia yang bisa masuk kategori KLB," katanya.

Komitmen pemerintah untuk masuk dan melakukan ganti rugi ini, lanjut legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) penting sebagai bagian dari pencegahan penularan antraks dari hewan ke manusia.

"Apalagi infonya tindakan konsumsi hewan yang terkena penyakit itu juga terkait adat karena budaya saling menanggung antarwarga agar yang memiliki hewan ternak tidak merugi. Di sini pemerintah perlu masuk, memberikan jaminan untuk mengatasi wabah dengan komitmen asuransi hewan ternak," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya