Berita

Para demonstran lari saat petugas polisi Prancis menggunakan gas air mata di Paris pada Minggu, 2 Juli 2023/BBC

Dunia

Erdogan Salahkan Rasisme Institusional dalam Kerusuhan di Prancis

SELASA, 04 JULI 2023 | 14:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan secara tegas menyalahkan kerusuhan nasional di Prancis terjadi karena masalah rasisme institusional dan jejak masa lalu kolonial di negara itu.

Dalam pernyataannya yang dikutip AFP pada Senin (3/7), Erdogan menyalahkan kerusuhan di Prancis dengan Islamofobia yang telah menjamur di negara itu sejak zaman dulu.

"Di negara-negara yang terkenal dengan masa kolonial mereka, rasisme budaya telah berubah menjadi rasisme institusional," ujar Erdogan dalam wawancara dengan stasiun televisi.

Menurutnya, akar dari peristiwa itu dimulai dari struktur sosial yang dibangun atas landasan mentalitas negara tersebut, dengan sebagian besar imigran dikutuk untuk tinggal di ghetto, untuk mereka tindas secara sistematis, yang kebanyakan terjadi kepada masyarakat Muslim.

Hal tersebut dilontarkan Erdogan setelah kerusuhan meletus di Prancis atas kematian seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel Marzouk, keturunan Aljazair-Maroko, yang ditembak mati polisi di Nanterre, pinggiran Paris, awal pekan lalu.

Insiden tersebut telah memicu kemarahan yang meluas dari publik, yang menilai bahwa penembakan itu terjadi karena rasisme yang kerap dilakukan kepolisian Prancis kepada penduduk di pinggiran kota berpenghasilan rendah, terutama etnis minoritas, seperti Nahel.

Pengunjuk rasa yang marah telah membakar ratusan mobil, merusak sejumlah bangunan, dan menjarah toko-toko di beberapa kota.

Menanggapi kerusuhan yang meluas itu, Erdogan juga mengutuk aksi penjarahan yang merajalela di Paris.

Ia menyatakan bahwa jalan-jalan tidak boleh digunakan untuk mencari keadilan. Namun, ia kembali menegaskan bahwa pihak berwenang Prancis juga harus belajar dari ledakan ketegangan sosial yang terjadi di negaranya itu.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Competency Development Program Hadir untuk Tingkatkan Kapabilitas Perwira Pertamina

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:34

BNN akan Gandeng DEA AS soal Teknologi Penanggulangan Narkoba

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:13

Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:01

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:31

Gaduh UKT, Komisi X: Cabut Atau Revisi Permendikbud 2/2024!

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:12

Nuansa Politis Menguat di MK jika PPP Diloloskan Tanpa PSU

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:36

Iran Kutuk Serangan Brutal di Bamiyan Afghanistan yang Tewaskan Turis Asing

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:31

Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:27

Kelompok Bersenjata Afghanistan Tembak Turis di Tempat Wisata, 3 Warga Negara Spanyol Tewas

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:03

Sambut Delegasi World Water Forum, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siapkan Jalur Khusus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45

Selengkapnya