Berita

Ilustrasi Kota Neom/Net

Dunia

Kritik Megaproyek Neom, Perempuan Arab Saudi Divonis 30 Tahun Penjara

SENIN, 03 JULI 2023 | 21:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang perempuan di Arab Saudi harus mendekam di balik jeruji besi selama 30 tahun karena telah mengkritik megaproyek pemerintah, Neom, di akun Twitternya.

Ia adalah Fatima al-Shawarbi, perempuan berusia 20-an dari Provinsi Al Ahsa.

Menurut kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, ALQST, pengadilan Arab Saudi telah memvonis hukuman 30 tahun penjara untuk Fatima selama sidang banding baru-baru ini.

Sejauh ini, ALQST menyebut, peradilan terhadap Fatima dirahasiakan. Bahkan ALQST juga harus mengandalkan sumber-sumber rahasia yang mereka punya untuk mendapat informasi.

Dikutip dari Business Insider, Fatima dihukum karena mengkritik kebijakan pemerintah yang memindahkan paksa warga demi bisa membangun kota Neom. Kritik itu dilontarkan secara anonim di Twitter.

Neom adalah megaproyek ambisius dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Ia berencana membangun kota masa depan nan canggih seluas 10.200 mil persegi di Provinsi Tabuk di barat laut Arab Saudi.

Selain itu, Fatima juga kerap mengkritik monarki dan perlakuan Arab Saudi terhadap perempuan. Fatima sendiri ditangkap pada 2020.

Human Rights Watch dalam laporan tahun 2020 mengatakan bahwa pembangkang perempuan yang dipenjara sering kali ditolak untuk berhubungan dengan anggota keluarga dan orang-orang di dunia luar.

Lina Alhathloul, seorang peneliti di ALQST, mengatakan Fatima baru-baru ini melakukan mogok makan dengan beberapa tahanan perempuan lainnya.

Mereka termasuk Salma Al Shehab, seorang mahasiswa PhD Universitas Leeds yang ditangkap pada tahun 2020 karena mengkritik pemerintah Arab Saudi di Twitter.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya