Berita

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi/Net

Politik

Bagi Waketum Garuda, Ada Maksud Lain di Balik Pernyataan Denny Indrayana

MINGGU, 25 JUNI 2023 | 00:57 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ada maksud atau tujuan lain di balik pernyataan Denny Indrayana, saat mengklaim mendapatkan informasi Mahkamah Konstitusi bakal memutuskan sistem pemilu proporsional tertutup.

Sekalipun akhirnya MK memutuskan sistem pemilu tetap terbuka, kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, apa yang dilakukan Denny bisa jadi cukup kuat untuk memberikan tekanan pada penegak hukum.

"Sewaktu Denny Indrayana membuat bualan tentang putusan MK, Partai Garuda telah membaca akan terjadi bualan selanjutnya, yaitu menekan hukum," kata Teddy kepada wartawan, Sabtu (25/6).

Dalam pandangan Teddy, cara Denny bisa menjadi jalan baru untuk membantu pelaku korupsi. Di mana, tersangka korupsi nantinya dianggap tidak bersalah dan aparat hukum yang memiliki bukti dianggap pelaku kejahatan.

Tepatnya, kata Teddy, cara Denny efektif dalam menyita perhatian dan menggiring opini publik pada satu subjek tertentu.

"Ini pola baru untuk menyelamatkan pelaku korupsi. Kalau dulu ada isu bahwa untuk menyelamatkan pelaku korupsi melalui tekanan penguasa, maka saat ini dengan suara masyarakat," terangnya.

"Aparat hukum yang bekerja menggunakan data dan bukti menjadi penjahat dan yang melakukan kejahatan menjadi orang baik," sambungnya.

Jika terus dibiarkan pola semacam itu, menurutnya, akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan hukum yang sehat.

"Karena ke depan nanti pelaku korupsi bisa membayar para pihak memainkan media sosial agar viral untuk menjadikan pelaku kejahatan sebagai orang yang terzolimi," jelasnya.

Untuk itu, Teddy menaruh harap agar penegak hukum bisa tetap independen menjalankan tugas dengan berdasarkan alat bukti dan tidak sekadar berdasarkan hal viral.

"Aparat hukum jangan mau ditekan melalui suara viral, tegak lurus dengan bukti-bukti yang ada," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya