Berita

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak/Net

Dunia

Ukraina Tolak Keras Pernyataan Obama tentang Krimea

SABTU, 24 JUNI 2023 | 08:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, pada Jumat (23/6) menolak komentar mantan Presiden AS Barack Obama tentang aneksasi Krimea oleh Rusia selama wawancara dengan CNN.

"Jika Tuan @BarackObama secara terbuka menyatakan bahwa #pencaplokan #Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 adalah 'sah dan dibenarkan', maka kita tidak perlu heran bahwa hari ini ada agresi Rusia skala penuh di Eropa, perang agresi yang merenggut ratusan ribu nyawa," kata Podolyak di Twitter.

Dengan pernyataan Obama itu, tidak heran jika hukum internasional "praktis dianggap tiada", menurutnya.

"Dan itu berarti langkah pemerintah Rusia saat ini adalah cerminan terang-terangan dari 'kebijakan Barat' pra-perang," tambah Podolyak.

Obama harus mulai mengakui kesalahan pandangannya soal kebijakan Rusia, termasuk pencaplokan Krimea tahun 2014 yang ilegal oleh Moskow.

Ia kemudian menyarankan agar pihak-pihak tidak berusaha mencari pembenaran dengan berdalih macam-macam.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Kamis, Obama mengatakan dengan yakin bahwa tidak ada yang namanya "invasi bersenjata" oleh Rusia di Krimea. Hal itu terlihat dengan banyaknya penduduk berbahasa Rusia yang mengindikasikan bahwa mereka yang ada di Semenanjung itu lebih condong ke Rusia.

“Ukraina pada waktu itu bukanlah Ukraina yang kita bicarakan hari ini,” kata Obama dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN.

"Banyak penutur bahasa Rusia di semenanjung itu dan mereka menaruh "simpati" bahwa Moskow mewakili kepentingan mereka," kata Obama.

Ia menambahkan bahwa, kemampuan untuk melawan Rusia berkembang di Ukraina setelah aneksasi 2014, dan identitas dan kemampuan itulah yang menyebabkan perlawanan sengit sekarang.

Obama setelah menjabat pada 2009 berupaya memulihkan hubungan antara Washington dan Moskow selama dua masa jabatannya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya