Berita

Konstruksi tol Semarang-Demak/Disway

Dahlan Iskan

Tanah Musnah

JUMAT, 23 JUNI 2023 | 04:07 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

WALHASIL: Kapan jalan tol Semarang-Demak bisa diresmikan?

"Tahun 2025".

Begitulah ketentuan yang wajib dipenuhi konsorsium BUMN Karya. Yakni PT PT PPSD (Pembangunan Perumahan Tol Semarang Demak) yang ditunjuk mengerjakannya.

Saya berdoa mudah-mudahan bisa dipercepat. Agar Presiden Jokowi sempat meresmikannya. Asal jangan mengorbankan kualitas. Lalu menimbulkan masalah: taruhan kegagalan proyek tol ruas Semarang-Sayung ini terlalu tinggi. Kalau sampai terjadi bencana perbaikannya tidak mudah. Juga tidak murah.

Bahwa saya berharap Presiden Jokowi sempat meresmikannya itu semata karena beliaulah yang membuat terobosan penting di ruas itu. Dua terobosan sekaligus. Terobosan teknis dan terobosan hukum.

Terobosan teknisnya: jalan tol ruas Semarang-Sayung dibangun sekaligus sebagai tanggul laut. Wilayah di selatan tol itu menjadi terselamatkan. Termasuk kawasan industrinya.

Selama ini perumahan dan ribuan pabrik di situ tenggelam oleh rob. Harga tanahnya terus turun. Produksi di pabriknya terganggu. Demikian juga logistiknya.

Saya melewati jalan raya utama Demak-Semarang dua hari lalu. Tiba di Sayung terlihat kanan kiri jalan penuh air. Banyak juga pipa muncul dari dalam pagar pabrik. Pipa-pipa itu mengeluarkan air dari dalam pabrik. Dibuang ke selokan pinggir jalan yang juga sudah penuh air.

Tol ini akan ikut menyelesaikan persoalan besar seperti itu. Sayang kalau Presiden Jokowi tidak sempat meresmikannya.

Proyek tol di situ secara teknis juga sulit dilakukan. Tapi para ahli dari ITB sudah menemukan jalan keluarnya (lihat Disway kemarin). Bahwa proyek itu mahal, pemerintah sudah memutuskan tetap melaksanakannya. Kelihatannya tidak ada yang terasa mahal di masa pemerintahan sekarang ini.

Itu bukan lagi yang terpenting.

Sebenarnya ada terobosan lain yang luar biasa, yang baru saja dilakukan presiden. Yakni terobosan hukum. Tanpa terobosan itu tidak mungkin proyek ini bisa mulai dibangun.

Selama ini ternyata ada kendala yang tidak diketahui publik. Yakni soal pembebasan tanah. Baru di Sayung ini ada jenis kendala seperti itu.

Terobosan lama Presiden Jokowi di soal "ganti untung" (sebagai pengganti "ganti rugi") tidak mempan diterapkan di Sayung.

Masalahnya: tanah yang akan diganti untung itu tidak ada. Tanahnya ada. Tapi tidak ada. Tanah itu sudah berubah menjadi air.

Wujudnya sudah laut. Tidak ada rumah. Tidak ada bangunan. Tidak ada tanaman. Yang ada hanya satu kuburan. Itu pun kuburan terapung.

Tidak ada pejabat di daerah yang berani melakukan pembebasan tanah seperti itu. Mereka takut masuk penjara. Bisa berkembang ke kasus hukum.

Tanahnya memang sudah tidak ada tapi pemegang hak atas tanah itu masih ada. Sertifikatnya belum pernah dicabut.

Maka sampai tol Sayung-Demak sudah bisa digunakan, ruas sambungannya belum bisa mulai dibangun. Padahal harusnya ruas Semarang-Demak ini bisa selesai bersamaan.

Begitu sulit mencari jalan keluar soal hukum tanah yang sudah hilang seperti itu.

Akhirnya presiden mengeluarkan Perpres. Nomornya 27/2023. Diterbitkan tanggal 30 Mei yang lalu. Sejak itulah panitia pembebasan tanah di sana bisa bergerak.

Status tanah jenis seperti itu diberi nama "Tanah Musnah". Status hukum Tanah Musnah akhirnya jelas. Semua diatur di dalam Perpres itu.

Dengan demikian maka pemilik Tanah Musnah seperti itu akan mendapatkan ganti untung secara tidak melanggar hukum. Panitia pembebasan tanahnya pun bisa mulai bekerja.

Sejak itu dibentuklah lembaga penilai. Lalu panitia pembebasan Tanah Musnah. Semua itu dikoordinasikan oleh kementerian PUPR. Bukan bagian dari pekerjaan konsorsium PPSD.

Maka proyek jalan tol Sayung menjadi sumber rezeki dadakan bagi para pemilik Tanah Musnah. Dari semula tidak lagi ada harganya menjadi durian runtuh.

Sayang Tanah Musnah yang dilewati proyek jalan tol hanya selebar 150 meter sepanjang sekitar 2 km. Sungguh beruntung bagi yang nasibnya baik.

Bagi yang Tanah Musnah-nya tidak dilewati tol setidaknya mereka bisa ikut menyimpan Perpres itu. Siapa tahu kelak ada jalan tol baru yang melingkar-lingkar di atas Tanah Musnah mereka.

Populer

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Diduga Tak Laporkan Rumah Mewah dan Kendaraan ke LHPKN, Radiapoh Sinaga Dilaporkan ke KPK

Jumat, 05 Juli 2024 | 22:35

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

Apindo: Wajar Ada Restrukturisasi TikTok-Tokopedia Pascamerger

Kamis, 04 Juli 2024 | 03:59

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

UPDATE

Pegi Berterima Kasih kepada Netizen hingga Presiden Jokowi

Selasa, 09 Juli 2024 | 00:05

Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako Murah

Senin, 08 Juli 2024 | 23:43

Bareskrim Bongkar Kasus Judi dan Pornografi Online

Senin, 08 Juli 2024 | 23:14

Golkar DKI Pede Zaki-Kaesang Mampu Kalahkan Anies-Sohibul

Senin, 08 Juli 2024 | 23:02

Senyum Lebar Sembari Menggenggam Tasbih, Pegi Setiawan Melangkah Keluar Dari Penjara

Senin, 08 Juli 2024 | 22:47

Sentil PKS, Kaesang: Pemenang Pemilu di Jakarta, Lebih Elok Usung Gubernur

Senin, 08 Juli 2024 | 22:45

Kejagung Sita Lima Aset Tanah dan Bangunan Milik Harvey Moeis

Senin, 08 Juli 2024 | 22:41

Habib Aboe Klaim Hubungannya dengan Kaesang Baik-baik Saja

Senin, 08 Juli 2024 | 22:34

PKS Usul Kursi Pimpinan DPR Diisi Seluruh Perwakilan Parpol

Senin, 08 Juli 2024 | 22:29

Keseriusan KPU Medan Gelar Pilkada Patut Dipertanyakan

Senin, 08 Juli 2024 | 22:00

Selengkapnya