Berita

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos/Ist

Politik

KPU Antisipasi Data Palsu Pemilih Meninggal yang Ternyata Masih Hidup

KAMIS, 22 JUNI 2023 | 17:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Langkah antisipasi disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam proses analisis data pemilih, agar tidak tertipu data palsu warga yang dinyatakan telah meninggal dunia.

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos mengatakan, sekarang ini KPU tengah menganalisis data pemilih tetap (DPT) yang disusun jajaran di tingkat kabupaten/kota.

Salah satunnya adalah soal status warga pemilih, apakah masih hidup atau sudah meninggal, yang dicek melalui dokumen pendukung yang sah secara hukum.

“Data yang meninggal dunia itu, kan kita de jure, data yang mendukung, bisa akta kematian, bisa surat keterangan kematian dari lurah atau desa atau kemudian bisa dari yang bersangkutan tapi diketahui lurah atau desa,” ujar Betty dalam jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).

Namun, data-data pendukung mengenai status meninggal dunia warga kerap tidak mampu ditunjukkan keluarga bersangkutan, sehingga tidak bisa dihapus sebagai pemilih.

“Tapi kalau hanya katanya si fulan meninggal dunia dan enggak ada buktinya, itu tidak bisa kita hapus. Karena beberapa pengalaman yang lalu, ada orang yang masuk kategorisasi meninggal tapi masih ada,” jelasnya.

Ketua Divisi Data dan Informasi KPU RI itu menuturkan, status meninggal yang dipalsukan oleh keluarga pemilih, disebabkan oleh masalah tertentu.

“Kita masih lihat di Facebook (orang yang mengaku meninggal) aktif. Ada yang karena pinjol (pinjaman online), ada karena hal-hal lain yang bersifat privasi seperti harta waris dan sebagainya,” tutur Betty.

Lebih lanjut, Betty memastikan KPU membuat langkah antisipatif agar data pemilih meninggal palsu bisa ditangani dengan baik.

“Karena banyak sekali ini kami menemukan ada beberapa data, boleh juga di-cross check, sebenernya masih hidup tapi orangnya sudah di-TMS-kan karena meninggal dunia,” ucap Betty.

“Yang kayak gitu kan menjadi tidak adil, kalau tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka itu meninggal dunia,” tutup mantan anggota KPU Provinsi DKI Jakarta itu. 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya