Berita

Aktivis dan budayawan Adhie Massardi/Ist

Politik

Sajak "Di Langit Ada Revolusi", Ilustrasikan Pemimpin Partai yang Belingsatan di Istana

RABU, 21 JUNI 2023 | 18:41 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aktivis pergerakan sekaligus budayawan Adhie Massardi tetap produktif dalam mengkritisi panggung politik nasional. Bukan hanya dengan pernyataan terbuka, melainkan juga dengan karya sastra.

Pandangan Adhie acap kali disampaikan melalui karya puisi kritik sosial yang tajam tapi dengan bahasa tertata-sastra. Sajaknya paling anyar adalah Di Langit Ada Revolusi.  

Berbeda dengan sajak-sajaknya yang lain, dalam Di Langit Ada Revolusi ini, mantan jurubicara Presiden Gus Dur ini menyisipkan “bara api perlawanan” yang dikemas WS Rendra, sahabat sekaligus gurunya, dalam sajak Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta.


Adhie memberikan ilustrasi tentang para pemimpin partai yang belingsatan di Istana. Maksudnya, kata Adhie, peristiwa politik saat Presiden Widodo mengumpulkan para ketua partai untuk mendesain kandidat capres 2024.

"Secara keseluruhan sajak Di Langit Ada Revolusi ini seperti didesain untuk menjadi pengantar perubahan politik yang akan terjadi," kata Adhie Massardi, Rabu (21/6).

Adhie nyindir peristiwa cawe-cawe Joko Widodo ini dengan beberapa penggalan bait, di antaranya:
Revolusi para pemimpin (partai)
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk surga
Dan tidak untuk bumi


Sajak ini lantas dibacakan sebagai pembuka dalam “Orasi Kebangsaan Gatot Nurmantyo dan tokoh Indonesia" yang digelar di Al Jazeerah Function Hall, Polonia, Jakarta hari ini.

Berikut sajak Di Langit Ada Revolusi karya Adhie yang juga Ketua Komite Eksekutif KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia).

*Di Langit Ada Revolusi*

Mesin pancaroba tiba-tiba tiba
Mesin waktu dengan kecepatan cahaya
Membawanya ke sini dengan lekas
Banyak orang was-was, para pejabat cemas

Angin kencang berpusar di halaman Istana
Nyingkap awan gelap di langit kekuasaan
Gunung bergetar muntahkan magma jingga
Yang lama terpendam di dada anak-anak muda

Tak ada lagi hutan penahan lahar
Karena habis dicuri atas rekomendasi menteri
Lahar pun mengalir ke kota kantor polisi terbakar
Mengalir ke balai kota pejabat gubernur berlari

Musim pancaroba, kenapa tiba-tiba tiba
Mesin waktu dengan kecepatan cahaya
Yang membawanya ke sini dengan lekas
Lalu siapa ngumpulkan pelacur-pelacur itu?

Pelacur-pelacur kota Jakarta
Yang ngibar-ngibarkan kutang di lapangan Monas
Korban permainan politik statistik
Disatukan Rendra untuk ngatasi musim paceklik

Bagi pujangga prostitusi lebih mulia dibanding politisi
Mereka menjual diri demi masa depan anak-anaknya
Sedangkan politisi menjual ayat-ayat konstitusi
Menghancurkan masa depan anak-anak bangsa

Maka sambil ngangkang dan ngibarkan kutang
Mereka cibir para pemimpin partai itu
Yang cemas bergegas masuk Istana
Soal kandidat jadi masalah gawat, seperti mau revolusi

Seseorang yang tampak seperti muncikari
Mengambil secarik kertas dari balik beha
Dengan suaranya yang parau
Ia baca pesan dari pujangga kita

Revolusi para pemimpin (partai)
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk surga
Dan tidak untuk bumi

Revolusi dewa-dewa
Tak pernah menghasilkan
Lebih banyak lapangan kerja
Bagi rakyatnya

Musim pancaroba yang ditenteng tangan waktu
Adalah isyarat langit untuk perubahan
Untuk meruntuhkan dinding batas keadilan
Untuk melahirkan lapangan kerja lebih banyak

Inilah saat para ksatria ngayunkan cangkul
Nanam benih kehidupan yang lebih baik.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya