Berita

Mantan Duta Besar RI untuk Jepang (2014~2016), Yusron Ihza Mahendra/Youtube

Dunia

Mantan Dubes Yusron Ihza Maknai Arti Penting dari Kunjungan Kaisar Naruhito di Indonesia

RABU, 21 JUNI 2023 | 13:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kedatangan Kaisar Naruhito bersama sang istri ke Indonesia memiliki arti penting yang mendalam bagi kedua negara.

Hal itu diungkap oleh mantan Duta Besar RI untuk Jepang (2014~2016), Yusron Ihza Mahendra, lewat kanal Youtube "Yusron Senpai" pada Rabu (21/6).

Dalam videonya, Yusron menjelaskan bahwa kunjungan Kaisar yang pertama ke Indonesia tersebut lebih bersifat people to people.

"Kaisar bukanlah kepala pemerintah. Kita tidak mungkin berharap Kaisar berbicara tentang masalah politik, kebijakan pemerintah, " ungkapnya.

Kendati demikian, menurutnya kunjungan Kaisar yang merupakan simbol persatuan Jepang itu justru memiliki makna yang mendalam yang perlu diinterpretasikan secara seksama.

"Kita harus menangkap makna simbolis yang ditampilkan dari kunjungan tersebut," kata Yusron.

Dalam kaca mata Yusron, kunjungan Kaisar tidak akan lepas dari kepentingan nasional Jepang itu sendiri, meskipun dirinya tidak secara langsung menyentuh kebijakan-kebijakan pemerintahan.

Yusron memaknai bahwa pertemuan people to people yang dibawa Kaisar ke Indonesia, sebenarnya bisa ditindaklanjuti di ranah government to government.

Ia menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Jepang saat ini. Salah satunya, adalah aging society di mana penduduk Jepang terus mengalami penuaan dan penduduk usia muda semakin sedikit.

Mengutip harapan Naruhito tentang pertukaran generasi muda dengan Indonesia, Yusron melihat ada peluang pertukaran sumber daya manusia ke Jepang.

"Kalau kita lihat dari konteks Jepang, kita bisa mengatakan mungkin Jepang membutuhkan tenaga kerja untuk menopang industri mereka," ungkapnya.

Dikatakan Yusron, sekolah-sekolah di Jepang banyak yang tutup karena tidak ada siswa baru, termasuk perguruan tingginya.

Menurutnya, itu bisa menjadi peluang kerjasama kedua negara di bidang pendidikan misalnya kerjasama antara universitas dalam bentuk double degree.

"Kita akan diuntungkan, karena kaum muda kita dapat belajar di Jepang. Jepang dapat mahasiswa," ujarnya.

Kemudian masalah lainnya yang juga bisa menjadi peluang kerjasama kedua negara, dikatakan Yusron terletak pada keamanan dan pertahanan Jepang.

Wilayah Asia Timur memanas dan Jepang perlu mengambil tindakan, bahkan mereka bersedia menjadi tuan rumah kantor NATO.

Dari kondisi tersebut, Yusron melihat ada peluang kerjasama industri pertahanan yang perlu ditindaklanjuti pemerintah kedua negara.

Terakhir, Yusron berharap kehadiran Kaisar dapat dimaknai dengan baik, sehingga tidak sekedar berlalu, namun juga memiliki dampak yang besar bagi kedua negara.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya