Berita

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menemui Presiden China Xi Jinping di Beijing/Net

Dunia

Pengamat: Pertemuan Xi Jinping dan Antony Blinken Kirimkan Sinyal Positif untuk Dunia

RABU, 21 JUNI 2023 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Presiden China Xi Jinping di Beijing mendapat sambutan positif dari sejumlah pengamat.

Menurut para ahli, pertemuan keduanya telah mengirimkan sinyal positif kepada dunia tentang kesiapan China dan AS untuk menstabilkan hubungan bilateral kedua negara yang sedang berada di titik terendah sejak didirikan pada 1979.

Blinken mengakhiri kunjungan dua hari ke China pada Senin malam (19/6) setelah melakukan apa yang digambarkan kedua belah pihak sebagai pembicaraan yang jujur, konstruktif, dan ekstensif.

Selama pertemuannya dengan Blinken pada Senin sore, Presiden China Xi Jinping mencatat bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan dan mencapai kesepakatan mengenai beberapa masalah tertentu.

Beberapa jam kemudian, mengomentari kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke China dalam hampir lima tahun, Presiden AS Joe Biden juga memuji kemajuan yang dibuat dalam salah satu hubungan yang ia sebut paling penting di dunia.

Sun Chenghao, seorang peneliti di Pusat Keamanan dan Strategi Internasional (CISS) Universitas Tsinghua, mengatakan melalui pertemuan dan pembicaraan antara kedua belah pihak.

"Itu sangat penting, positif dan jelas," kata Sun kepada CGTN, Selasa (20/6).

Sementara Choi Shing Kwok, direktur dan CEO Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) – Yusof Ishak Institute, pusat penelitian terkemuka di Singapura, mengatakan bahwa kunjungan Blinken ke China disambut dengan "kelegaan kolektif" di kawasan Asia-Pasifik.

"Fakta bahwa kunjungan ini telah berlangsung  tentu akan membantu mengangkat optimisme di kawasan dan seluruh dunia," kata Choi, menambahkan bahwa pertemuan itu juga akan menumbuhkan sinyal positif.

Asia Pasifik, wilayah yang terlihat semakin tertekan untuk memihak antara China dan Amerika Serikat, ingin melihat dua ekonomi terbesar bekerja sama dalam bidang-bidang seperti perubahan iklim.

Nick Vyas, pakar ekonomi dari University of Southern California, menggemakan pentingnya koordinasi dan kerja sama antara China dan Amerika Serikat.

"AS dan China, baik masing-masing maupun bersama-sama, harus memahami bahwa mereka saling bergantung satu sama lain," kata Nick.

“Ada begitu banyak sinergi antara kedua negara ini agar kita dapat terus bekerja sama, berkolaborasi, dan bekerja sama," ujarnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya