Berita

Seorang lansia saat dibawa ke rumah sakit di Ballia, negara bagian Uttar Pradesh yang penuh dan sesak pada Senin, 19 Juni 2023/Net

Dunia

Gelombang Panas dan Pemadaman Listrik Melanda India, Rumah Sakit Kewalahan

SELASA, 20 JUNI 2023 | 19:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Gelombang panas yang melanda dua negara bagian terpadat di India telah menyebabkan rumah sakit di wilayah itu kewalahan untuk menampung pasien, dan pemadaman listrik yang mengganggu pelayanan.

Hal tersebut disampaikan oleh pejabat rumah sakit di beberapa daerah pada Selasa (20/6).

Sejauh ini, India telah mencatat jumlah korban tewas akibat gelombang panas yang terus meningkat hingga mencapai hampir 170 kematian.

"Di negara bagian Uttar Pradesh bagian utara, sebanyak 119 orang dilaporkan meninggal akibat penyakit terkait panas dalam beberapa hari terakhir, sementara negara bagian Bihar yang berdekatan melaporkan 47 kematian," kata pejabat Kesehatan negara itu.

Akibat melonjaknya korban, rumah sakit terbesar di distrik Ballia di Uttar Pradesh dikabarkan telah melampaui kapasitasnya dan tidak lagi dapat menampung lebih banyak pasien.

Seperti dimuat TRT World, masyarakat di wilayah itu merasa takut untuk keluar di siang hari karena cuaca panas yang ekstrem, dengan suhu dilaporkan berada di atas 43,5 derajat Celcius.

“Kami telah mengeluarkan peringatan gelombang panas selama beberapa hari terakhir,” kata seorang ilmuwan di Departemen Meteorologi India, Atul Kumar Singh.

Selain tekanan panas yang luar biasa, pemadaman listrik yang konsisten di seluruh wilayah itu juga semakin memperburuk kondisi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air, kipas angin, atau AC.

Rumah sakit di distrik Ballia menjadi salah satu yang paling terdampak dari kekacauan ini. Fasilitas kesehatannya terlihat berantakan, dengan bau yang tidak sedap, sampah dan limbah medis berserakan, serta kondisi dinding yang kotor.

Bangsal di rumah sakit tersebut juga tidak memiliki AC yang berfungsi, dan unit pendingin udara yang ada mengalami masalah karena fluktuasi daya, dan pemadaman listrik.

Petugas harus mengipasi pasien secara manual menggunakan buku dan menyeka keringat mereka untuk menjaga suhu tubuh tetap dingin.

Ketua Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, mengumumkan bahwa langkah-langkah kini tengah diambil untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus. Dia juga mengimbau warga agar menggunakan listrik dengan bijak.

Sementara, pakar iklim mengingatkan bahwa gelombang panas seperti ini akan terus terjadi, dan India harus lebih baik dalam mempersiapkan diri menghadapi konsekuensinya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya