Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Wanita Afghanistan Prihatin Pasar Kerajinan Tangan Makin Terbatas

JUMAT, 16 JUNI 2023 | 11:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Wanita di Afghanistan mengungkapkan keprihatinan terkait kurangnya pasar untuk produk kerajinan tangan mereka dalam kesempatan Hari Kerajinan Dunia.

TOLO News melaporkan, dalam kesempatan itu wanita di Afghanistan mengeluhkan penurunan secara signifikan dari pasar produk kerajinan tangan mereka dalam dua tahun terakhir, dengan menekankan pentingnya dukungan dari lembaga terkait.

Seorang investor wanita, Rokhsar, dengan pengalaman empat tahun di bidang bisnis kerajinan tangan telah meminta bantuan dari Taliban untuk mengatasi masalah yang dialami banyak wanita di negaranya itu.

“Perempuan harus didukung sehingga mereka dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri dan membuat kemajuan,” ujarnya, seperti dimuat TOLO News.

Menurut Benafsha, seorang pengusaha lainnya yang juga menggeluti dunia bisnis di Afghanistan mencatat bahwa mereka sejauh ini telah mengalami banyak penurunan sejak Taliban mengambil alih negaranya pada bulan Agustus 2021 lalu, karena banyaknya pembatasan yang dilakukan.

"Penjualan menurun karena kondisi ekonomi yang buruk di masyarakat. Masyarakat tidak mampu membeli produk kami. Selain itu, produk kami juga tidak dapat dikirim ke luar negeri karena penutupan jalur udara bagi wanita," tutur Benafsha.

Menanggapi keluhan tersebut, Akhundzada Abdul Salam Jawad, selaku juru bicara Kementerian Perindustrian dan Perdagangan yang dikuasai Taliban, mengungkapkan bahwa Taliban telah memiliki komitmen untuk membantu pengusaha perempuan.

Saat ini, menurutnya, pemerintahan di bawah Taliban itu sedang bekerja untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kami memberikan dukungan penuh kepada perempuan yang bergerak di bidang kerajinan tangan, dan kami sedang menciptakan pasar baik di dalam maupun di luar negeri untuk produk kerajinan mereka, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan sebagai bagian yang kuat dalam sektor perdagangan negara ini," ujar jurubicara itu, seperti dikutip The Print, Jumat (16/6).

Sementara itu, dalam kesempatan di acara peringatan yang jatuh pada 10 Juni itu, Kamar Dagang dan Industri Wanita mengumumkan pembukaan kamar dagang wanita di 16 provinsi Afghanistan, termasuk Nangarhar, Laghman, Kunar, Nuristan, Herat, dan Kabul, yang sengaja dibuka sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antara pengusaha wanita dan Taliban, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa di negaranya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

UPDATE

Respons Dedi Mulyadi soal Penggeledahan di Rumah Ridwan Kamil

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:30

Bakamla Gagalkan Penyelundupan 60 Ribu Ekor Baby Lobster Senilai Rp1 Miliar

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:12

Lonjakan Arus Mudik Diperkirakan Terjadi pada 28 Maret 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:50

Trump Akan Kembali Batasi Warga dari Negara Muslim Masuk AS

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30

Jojo dan Putri KW Melaju ke 16 Besar All England 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:10

NTP Menurun, Komisi IV DPR Minta Kementan Perhatikan Kesejahteraan Petani

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:53

Stabilkan Harga Bapok, Operasi Pasar Diminta Digelar Lebih Masif

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:35

Undang Menko Airlangga, DPP Bapera Bakal Santuni 20 Ribu Anak Yatim di Jakarta

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:17

Elemen Masyarakat Sumsel Apresiasi Kejari Muba Tahan Pengusaha Haji Halim Ali

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:59

Legislator PDIP Soroti Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:34

Selengkapnya