Berita

Denny Indrayana/Net

Politik

Denny Indrayana Tuding KPK Lemahkan Koalisi Perubahan, KMN: Kalau Ada Korupsi Harus Dibiarkan?

KAMIS, 15 JUNI 2023 | 14:13 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Komite Muda Nusantara (KMN) menyesalkan pernyataan Denny Indrayana yang menuding bahwa KPK melemahkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan rencana penetapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Ketua Umum KMN, Johan mengatakan Denny tidak perlu mengklaim dapat informasi bahwa Mentan Syahrul Yasin akan ditetapkan sebagai tersangka, sehingga seolah-olah mendapat bocoran A1.

“Karena sudah ada di pemberitaan bahwa KPK tengah mengusut Kementerian Pertanian yang dipimpin kader Nasdem, Syahrul Yasin Limpo,” kata Johan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/6).


Oleh karena itu, Johan mempertanyakan maksud Denny membuat pernyataan seolah menggiring publik bahwa KPK bekerja untuk melemahkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), dengan harapan kasus yang menjerat kader Nasdem itu dibiarkan tanpa proses hukum.

“Kalau memang ada kasus korupsinya, apa harus dibiarkan, supaya terbebas dari tuduhan anda itu? Kalau tidak korupsi, tapi diproses hukum, pasti publik akan tahu bahwa itu memang konspirasi. Jadi jangan menggiring opini tidak jelas,” tandas Johan.

“Sekarang, pertanyaannya jika memang di Kementerian Pertanian ada kasus korupsi, itu apa yang harus dilakukan KPK? Didiamkan saja? Apakah Itu baru benar menurut bung Denny?” tegas Johan menambahkan.

Disisi lain, Johan menyinggung Denny yang pernah terjerat kasus dugaan korupsi ketika menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham). Kasus Korupsi Payment Gateway yang menyeret Denny Indrayana sejak 2015 ini mandek.

“Pada kasus tersebut Denny diduga menyalahgunakan wewenang dalam program sistem pembayaran paspor elektronik di Kementerian Hukum dan HAM dan kasus tersebut sudah disidik oleh Mabes Polri. Bahkan ruangan TKP di Kemenkumham pun sampai sekarang masih di police line,” ungkap Johan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya