Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pembuangan Air Limbah Jepang dapat Merusak Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan

RABU, 14 JUNI 2023 | 10:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keputusan Jepang untuk membuang air limbah nuklir yang sudah dimurnikan ke laut, terus menjadi pertentangan di kawasan Pasifik.

Pasalnya, aliran air yang sudah tercemari partikel nuklir itu akan mengalir di lautan Pasifik dan dikhawatirkan mampu mencemari ekosistem bawah laut.

Selain ancaman yang ditimbulkan, pembuangan limbah Jepang juga dinilai dapat merusak Perjanjian Zona Bebas Nuklir di Pasifik Selatan atau disebut dengan Perjanjian Rarotonga.


Perjanjian yang ditandatangani oleh 13 negara Pasifik itu melarang penggunaan, pengujian, dan kepemilikan senjata nuklir di dalam perbatasan zona tersebut.

Hal itu diungkap oleh dosen tamu di Universitas Pasifik Selatan, Kalinga Seneviratne, dalam sebuah wawancara di Suva, Fiji pada Selasa (13/6).

Menurut Seneviratne, pembuangan limbah itu berbahaya karena ikan yang terkontaminasi dapat berenang ke zona perjanjian.

"Kontaminasi akan mempengaruhi kawasan Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan juga ketika akhirnya mengalir ke sana,” ujarnya, seperti dimuat Xinhua.

Seneviratne mendesak Jepang untuk menghormati perjanjian Rarotonga yang telah disepakati warga Pasifik dengan menahan diri untuk tidak melakukan pembuangan massif yang membahayakan kehidupan.

"Jepang harus menahan diri untuk tidak mencemari laut dengan limbah nuklir," tegasnya.

Forum Kepulauan Pasifik (PIF), masih belum dapat memberikan keputusan yang tepat tentang pembuangan limbah karena Tokyo Electric Power Company tidak kunjung memberikan hasil penelitian rinci terkait dampak pelepasan air Fukushima terhadap spesies laut.

Meskipun ada penentangan terus-menerus dari para pakar domestik, kelompok sipil, dan organisasi perikanan, Jepang bergegas membuang air yang terkontaminasi ke laut, yang juga memicu protes dari negara dan komunitas tetangga di Kepulauan Pasifik.

Menurut laporan NHK, Tokyo Electric Power Company, operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, mulai menguji coba peralatan untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke Pasifik pada Senin pagi (12/6).

Uji coba fasilitas pembuangan itu dilaporkan akan berlangsung selama dua minggu ke depan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya