Berita

Plt Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD saat berbicara dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6)/Repro

Politik

Mahfud MD Ungkap Transaksi Miliaran Rupiah untuk Rakit Bom Bermodus Sajadah

SELASA, 13 JUNI 2023 | 15:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada transaksi terorisme yang dibalut dengan pembelian sajadah bernilai miliaran rupiah di Jawa Timur.

Hal tersebut diungkap Plt Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6).

Awalnya, Mahfud menyebut perkembangan era digital menimbulkan jenis-jenis ancaman baru terhadap kedaulatan negara yang harus diwaspadai TNI.

Mulai dari serangan siber yang mencakup serangan DDOS atau pencurian data dan sabotase sistem. Serangan ini sempat terjadi kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengalami beberapa kendala.

Kedua, propaganda. Di era digital, propaganda yang akan mengancam keamanan nasional melalui medsos (media sosial) dan platform digital lain. Bentuknya berupa fitnah, adu domba, hingga hoax.

Ancaman lain adalah cyber terrorism, yakni perkembangan teknologi digital memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru.

"Pengiriman uang untuk teroris melalui ini (cyber terrorism), (laporan) PPATK itu banyak sekali kasus. Kebetulan (saya) Ketua Tim TPPU. Jadi saya lihat berapa banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme, ngirim uang ke suatu daerah, memesan produk sajadah di sebuah tempat di Jawa Timur, uangnya miliaran," urai Mahfud.

Dijelaskan Mahfud, saat dilacak TPPU, transaksi keuangan tersebut justru dipergunakan untuk merakit bom.

"Yang kemarin sudah dilacak, itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya dan sebagainya," jelas Mahfud.

Selain cyber terrorism, serangan lain yang patut diwaspadai adalah serangan bentuk pengintaian. Salah satu contoh yang terjadi adalah fenomena hacker Bjorka beberapa waktu lalu.

"Seperti kita pernah dengar, di sini ada data pribadi bocor, (misalnya) Bjorka, pembicaraan antara presiden dan menteri bocor dulu, dan bisa lebih dahsyat dari itu. Hanya saja ini tidak kita ketahui," tandas Mahfud.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya