Pemukiman di wilayah Kherson yang terendam oleh banjir akibat jebolnya bendungan Kakhovka, Ukraina/Net
Banjir dahsyat yang menghantam wilayah Kherson di Ukraina selatan telah menewaskan enam orang, dengan 35 lainnya dikabarkan masih dalam pencarian.
Banjir yang terjadi akibat jebolnya bendungan Kakhovka pada pekan lalu itu disebut telah menyebabkan bencana lingkungan dan kemanusiaan berskala besar, yang memaksa ribuan orang mengungsi.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko dalam laporannya menuturkan bahwa 77 kota dan desa telah terendam banjir di wilayah selatan Kherson dan Mykolaiv.
“Akibat banjir tersebut, lima orang tewas di wilayah Kherson dan satu orang tewas di wilayah Mykolaiv. Sementara 35 orang lainnya hilang, termasuk tujuh anak,” kata Klymenko.
Saat ini penyelidikan atas hancurnya bendungan itu masih terus diselidiki. Namun baik Ukraina dan Rusia, keduanya mulai saling tuduh satu sama lain, dengan Kyiv menuduh Moskow meledakkan bendungan yang ada di Sungai Dnipro itu, sementara Moskow mengatakan Kyiv yang menembaki bangunan itu.
Seperti dimuat
CGTN, Selasa (13/6), di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia, delapan orang dilaporkan tewas dengan sekitar 3.700 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di dua wilayah.
Tim penyelamat Ukraina yang menggunakan perahu oranye masih terus berjuang untuk mengevakuasi penduduk dari daerah kota yang terdampak paling parah dan pulau-pulau terdekat. Upaya penyelamatan saat ini masih terus berlanjut dalam langkah untuk mengurangi korban dan memulihkan situasi di wilayah yang terdampak parah oleh banjir ini.