Berita

Dahlan Iskan mengunjungi sekolah Lakskar Pelangi/Ist

Dahlan Iskan

Pelangi Mangga

MINGGU, 11 JUNI 2023 | 05:24 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

ZULFANI, bintang utama Laskar Pelangi saat masih kelas 1 SMP, sudah mencoba berjuang di Jakarta. Kuliah sinematografi di IKJ yang hebat. Bekerja di bidang perfilman.

Ia kalah di Jakarta. Terutama oleh Covid. Sebenarnya ia tidak kalah sendirian. Jutaan, miliaran, orang kalah oleh pandemi.

Ia pun pulang kampung ke Belitong. Kalah lagi. Lebih telak: terlibat kriminalitas.

Mungkin Zul segera masuk penjara. Itu kalau ia terbukti melakukan tindak pidana mengancam orang dengan senjata tajam. Hukumannya mestinya tidak berat. Tapi hukuman dari medsos sudah terlalu berat. Ia digambarkan seolah menjual istri secara eceran. Padahal bisa jadi kenyataanya lebih rumit dari itu.

Dengan tuduhan mengancam orang lain, mungkin hukumannya hanya tiga sampai lima bulan. Atau bahkan hukuman percobaan. Itu akan habis dipotong masa tahanan yang kini sudah hampir 1,5 bulan.

Zul masih bisa bangkit. Kalau ia mau. Kalau Belitong mau.

Wartawati Belitong Yusnani membuat tamsil khas untuk menggambarkan peristiwa kriminal yang melibatkan Zul itu. Tamsil itu dia ambil dari sosio-budaya lokal: anak-anak mencuri mangga.

Saya ngobrol panjang dengan satu-satunya wartawan yang sudah mewawancarai Zulfani di ruang tahanan Polres Belitong itu.

"Kasus ini saya ibaratkan mirip anak kampung mencuri mangga," ujarnyi.

Yusnani lebih 10 tahun menjadi wartawan di Jakarta. Ternyata saya pernah sekantor dengan dia. Yusnani ingat apa saja kelakuan saya di kantor itu.

Setamat SMA di Belitong, Yusnani kuliah di IISIP Jakarta: Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Terkenal sebagai kampus kritis. Yang jurusan jurnalistiknya sangat menonjol.

Yusnani akhirnya pulang ke Belitong. Dia ingin merawat ibunyi. Di Belitong dia mendirikan tabloid Belitong Bertuah. Masih bertahan sampai sekarang.

Mencuri mangga itu, kata Yusnani, memang kriminal. Tapi anak-anak di kampung mencuri mangga bisa karena kesal: minta dengan baik-baik tidak diberi. Mengambil mangga yang sudah jatuh pun dihardik.

Anak-anak mencuri mangga, di samping memang kriminal, ada unsur meledek si pemilik pohon.

Dari hasil obrolan dengan Zul di sel tahanan polisi, Yusnani yakin Zul tidak seperti yang digambarkan medsos.

Bisa jadi, ada pikiran jahil di anak-anak muda semobil itu (Lihat Disway Kamis-Jumat). Pikiran mereka lagi nakal: mencari uang kecil dengan cara meledek laki-laki yang bukan baik-baik saja. Sejenis pikiran nakal untuk mengambil harta dari orang nakal.

Zul, menurut Yusnani, tidak sampai pada tingkat menjual istri beneran. Ia hanya seolah-olah akan menjual. Hanya untuk ngerjai orang nakal.

Atau memang nakal beneran. Bahkan, jangan-jangan justru sang istri yang punya ide. Bisa saja berdasar pengalamannyi sendiri sebagai member di aplikasi MiChat: tidak mungkin ada laki-laki yang berani memperkarakan perbuatan yang akan membuat pelakunya malu. Pun bisa merusak rumah tangganya.

Wartawan seperti Yusnani yakin perkara ini masih di batas kenakalan anak-anak muda. Bukan kejahatan besar terhadap orang baik-baik.

Saya sendiri sulit mengambil kesimpulan. Waktu saya hanya 18 jam di Belitong. Dipotong tidur 5 jam, urusan pribadi, olahraga senam masal 1,5 jam. Lalu harus bermobil ke Belitong Timur yang menghabiskan waktu 3 jam pulang pergi.

Saya harus ke Beltim. Saya bisa kuwalat dengan Ahok dan Yusril Ihza Mahendra kalau tidak mampir kampung mereka di Gantung.

Kata Yusnani: perbuatan kriminalnya memang ada. Motifnya yang belum ketahuan. Media terlalu minim menggali motif di balik perbuatan kriminal Zulfani itu.

Tentu harga mangga hanya Rp 10.000-an. Bentuknya juga kecil agak bulat –kecuali mangga yang merekah. Sedang harga wanita di aplikasi MiChat ini Rp 500.000. Bentuknya tidak bulat, hanya merekah.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya