Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
Sementara perang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina, kedua pemimpin negara dikabarkan akan berkunjung ke Turkiye untuk bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dilaporkan Hurriyet Daily pada Kamis (1/6), Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diharapkan mengunjungi Erdo?an untuk membahas situasi perang dan kelanjutan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam atau Inisiatif Laut Hitam.
Pada Senin (29/4), Rusia memperingatkan bahwa kesepakatan biji-bijian dalam situasi kacau dan genting kecuali perjanjian PBB untuk mengatasi hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dipenuhi.
Kesepakatan itu memungkinkan ekspor bahan makanan bisa berjalan dengan aman, terutama biji-bijian, dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Kesepakatan simultan mengharuskan PBB untuk membantu Rusia mengatasi segala hambatan ekspor biji-bijian dan pupuknya selama tiga tahun.
Moskow pada akhirnya memperpanjang kesepakatan biji-bijian hingga 17 Juli 2023, berharap ada banyak kemajuan untuk kepentingan bersama.
Pejabat dan analis PBB memperingatkan bahwa kegagalan untuk memperpanjang Inisiatif Laut Hitam dapat merugikan negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian Asia yang bergantung pada gandum Ukraina, jelai, minyak sayur, dan produk makanan terjangkau lainnya, terutama karena kekeringan.
Kesepakatan itu mestinya membantu menurunkan harga komoditas pangan seperti gandum selama setahun terakhir, namun pada kenyataannya bantuan itu belum mencapai sasaran.
Pejabat dari Rusia, Ukraina, Turkiye, dan PBB membentuk Pusat Koordinasi Bersama (JCC) di Istanbul, yang mengimplementasikan kesepakatan ekspor Laut Hitam.
Erdogan sering mengatakan bahwa Turkiye siap menjalankan peran sebagai mediator untuk memfasilitasi perdamaian permanen antara kedua negara yang bertikai.