Berita

Demas Brian Wicaksono/Disway

Dahlan Iskan

Desember Emas

KAMIS, 01 JUNI 2023 | 05:01 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

TERNYATA saya kenal penggugat terbuka-tertutup di Mahkamah Konstitusi yang viral sekarang ini. Umurnya baru 34 tahun. Wakil dekan. Sesama orang pelosok Magetan. Namanya Anda sudah tahu: Demas Brian Wicaksono (Disway kemarin).

Saya mengenal Demas saat diundang ke Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi. Demas dosen hukum di situ. Lalu jadi wakil dekan.

"Saya bukan ketua PDI Perjuangan Probolinggo," ujar Demas saat saya telepon kemarin. "Rasanya memang pernah ada satu media online yang menulis saya dari Probolinggo", tambahnya. "Saya juga bukan ketua PDI-Perjuangan," tambahnya.


Apakah Demas senang mendengar MK akan mengabulkan gugatannya? "Saya tidak mau bicara soal yang masih berproses di persidangan," katanya. "Biarlah proses hukum berjalan," tambahnya.

Kalau benar gugatannya dikabulkan, Demas telah membuat sejarah. Calon anggota DPR/DPRD tidak lagi ditentukan berdasar suara terbanyak. Partai-lah yang menentukan. Pemilih cukup mencoblos partai. Nomor urut calon menjadi menentukan. Kalau satu partai mendapat suara tiga kursi di satu daerah pemilihan maka nomor urut 1 sampai 3 yang jadi anggota DPR/DPRD.

Demas lahir di Desa Selorejo, dari Gorang Gareng ke selatan. Waktu Demas kecil ayahnya pindah ke Jember. Sang ayah sopir taksi serabutan. Ibunya pensiunan pegawai kehutanan. SD sampai S2 ia jalani di Jember: S1 hukum di Universitas Muhammadiyah dan S2 hukum di Universitas Jember.

Lalu Demas mengambil S3 di Universitas Brawijaya, Malang. Lulus. Awal tahun 2023. Disertasinya berjudul: Rekonstruksi Pengaturan Penyelesaian Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara yang Kewenangannya Diberikan Undang-undang.

Demas, di Untag, mengajar mata kuliah Hukum Acara di Mahkamah Konstitusi.

Sebagai akademisi, Demas sudah lama menganggap sistem proporsional terbuka itu tidak sesuai dengan UUD. Pemilu itu diikuti oleh partai politik. Bukan perorangan. "DPD-lah yang diikuti oleh perorangan," ujarnya. "Kalau sama-sama perorangan kenapa tidak dijadikan satu saja," katanya.

Demas lantas mengajak lima orang temannya untuk sama-sama menggugat ke MK. Demas yang menjadi koordinatornya.

Mereka lantas menunjuk pengacara Sururudin SH LLM untuk beracara di MK. Demas mengenal Sururudin saat melakukan penelitian S3 nya di MK. Waktu itu Sururudin lagi beracara di MK.

"Jadi, ini tidak ada hubungannya dengan PDI Perjuangan?" tanya saya.

"Sama sekali tidak ada," tegasnya.

"Pernah berkoordinasi dengan PDI Perjuangan atau dihubungi mereka?"

"Tidak pernah sama sekali," jawabnya.

"Tapi Anda anggota PDI Perjuangan?"

"Iya".

"Pengurus?"

“Bukan ketua".

"Pengurus inti?"

"Tidak. Saya hanya pengurus lembaga".

Kini Dr Demas punya dua orang anak. Ia sudah jadi orang Banyuwangi dan pengurus partai di Banyuwangi. Istrinya seorang apoteker. "Kenal di kampus Unej," katanya.

"Bagaimana orang Magetan bisa nama Demas? Bukan Katimin misalnya?"

"Nama akhir saya kan Wicaksono. Sangat Magetan," jawabnya.

"Tapi nama depan Demas itu aneh...".

"Lho kan saya lahir bulan Desember. Ayah saya merasa seperti dapat emas".

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya