Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan Presiden AS, Joe Biden/Net
Banyak yang menginterpretasikan kemenangan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam Pilpres putaraan kedua akhir pekan lalu sebagai titik awal dari kemenangan rekan dekat Rusianya, Vladimir Putin, dalam perang di Ukarina.
Kebijakan Erdogan selama menjabat cenderung disukai oleh Rusia. Sebab sejak invasi Rusia ke Ukraina meletus Februari tahun lalu, Ankara tidak mengikuti kebijakan Barat yang menjatuhkan sanksi ekonomi atau pun memangkas ketergantungan energinya dari Moskow.
Jauh dari kondisi Barat yang sempat tertekan di awal perang, Turki dan Rusia justru makin mesra. Perdagangan kedua negara meningkat secara signifikan.
Terlepas dari ketidaksukaan Barat terhadap Erdogan karena kedekatannya dengan Putin, perpanjangan masa jabatan Erdogan sebagai Presiden Turki ternyata masih dibutuhkan.
Berikut alasan mengapa kepemimpinan Erdogan menjadi penting bagi Barat, sebagaimana yang dikutip dari
BBC News pada Senin (29/5).
Erdogan Tetap Bersedia Kirim Senjata ke Ukraina dan Berhasil Tengahi Blokade PasokanSebagai anggota tetap NATO, Erdogan memang tetap mempertahankan hubungannya dengan Rusia. Tetapi di bawah kepemimpinannya, Turki juga bersedia memberikan bantuan militer ke Ukraina.
Meskipun pengiriman itu dilakukan dengan pertimbangan tertentu guna menyeimbangkan hubungan dirinya dengan Moskow dan negara-negara Barat.
Selain itu, Erdogan juga terkenal karena menengahi kesepakatan di mana Rusia mengakhiri blokade pasokan biji-bijian Ukraina, memungkinkan pasokan itu mengalir ke bagian dunia yang membutuhkan.
Meski Sempat Ragu, Erdogan Akhirnya Setuju Finlandia Masuk NATOWalaupun membutuhkan waktu lama untuk memberikan persetujuan, Turki di bawah kepemimpinan Erdogan pada akhirnya mengizinkan Finlandia masuk NATO.
Di sisi lain, Barat juga masih berusaha mendorong Turki agar bisa segera memberikan izinnya pada Swedia. Karena bagi Barat, Stockholm akan berguna dalam perlawanan aliansi di Laut Baltik.
Turki dan Hongaria adalah satu-satunya negara NATO yang masih memblokir keanggotaan Swedia.
Erdogan Mampu Menjamin Arus Migrasi Tidak Mengganggu EropaUni Eropa telah membuat kesepakatan dengan Erdogan untuk menangani krisis pengungsi ilegal yang berlayar melintasi jalur berbahaya di Laut Mediterania menuju Eropa.
Menurut perjanjian tersebut Erdogan harus melakukan yang terbaik untuk mencegah migran tanpa dokumen, terutama dari Suriah meninggalkan perairan Turki untuk mencapai negara-negara Eropa.
Sebagai imbalan, Turki mendapat sejumlah besar uang dan perjalanan bebas visa bagi warga mereka yang ingin berkunjung ke Uni Eropa.
Sosok Erdogan diperlukan karena Eropa dihantui kekhawatiran bahwa pemimpin Turki selain dirinya akan membiarkan penyelundupan manusia bebas beroperasi dan perahu suaka akan dikirim dari Mediterania ke Eropa.
Kendati demikian Eropa juga masih bersikap defensif, karena Turki memiliki hubungan yang tidak baik dengan anggota mereka yakni Yunani dan Siprus.