Berita

Presiden Recep Tayyip Erdogan dan penantangnya Kemal Kilicdaroglu/Net

Dunia

Turkiye Menuju Pilpres Putaran Kedua, Rakyat akan Menentukan Erdogan atau Kilicdaroglu

SABTU, 27 MEI 2023 | 16:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rakyat Turkiye akan kembali berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara pada Minggu (28/5) untuk putaran kedua pemilihan presiden. Ini adalah saat yang paling ditunggu, di mana rakyat akan menentukan masa depan Turki dan mempercayakan negara kepada salah satu dari dua kandidat yang bersaing ketat, petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan atau penantangnya Kemal Kilicdaroglu.

Pemilihan tersebut juga akan menentukan apakah Erdogan akan memperpanjang masa pemerintahannya menjadi tiga dekade, atau berakhir dan digantikan kepemimpinannya oleh sosok baru.

Pada putaran pertama dalam pemilihan tanggal 14 Mei, Erdogan telah mendapatkan dukungan sebesar 49,5 persen, lebih tinggi dari penantangnya, Kilicdaroglu, yang mendapat 44,9 persen suara, dan kandidat Sinan Ogan, dengan 5,2 persen suara.

Namun, tidak ada kandidat yang berhasil mendapat suara yang dibutuhkan untuk dapat memenangkan pemilihan putaran pertama yaitu minimal 50 persen. Hasil putaran pertama juga mengejutkan, karena sebelumnya jajak pendapat memprediksi bahwa Kilicdaroglu yang akan unggul.

Seperti dimuat Reuters, Sabtu (27/5), kedua pihak yang akan bertarung di pemilihan putaran kedua itu akan mempertaruhkan masa depan Turki dengan populasi 85 juta penduduk, untuk lima tahun kedepan.

Erdogan dan Kilicdaroglu disebut memiliki model kepemimpinan yang sangat jauh berbeda. Keduanya juga memiliki visi yang berbeda.

Pemimpin baru nantinya yang akan bertindak sebagai komando itu akan menentukan arah pemerintahan, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Turki yang sedang terhuyung-huyung akibat krisis biaya hidup yang tinggi.

Dalam mempertahankan kekuasaannya, Erdogan dikabarkan telah mendapat dukungan dari partai nasionalis Ogan, calon presiden yang gagal maju ke putaran selanjutnya. Sementara, Kilicdaroglu melontarkan janji-janjinya untuk merestrukturisasi demokrasi dan kembali ke sistem pemerintahan parlementer, untuk mendapatkan suara.

Tempat pemungutan suara di Turki akan mulai dibuka besok, Minggu (28/5) pada pukul 8 pagi waktu setempat dan ditutup pukul 5 sore.

Menurut aturan, tidak ada pihak yang diijinkan memberitakan tentang hasil, ramalan, atau komentar apa pun untuk disiarkan sampai pukul 6 sore saat pemilihan telah berakhir. Media hanya diperbolehkan melaporkan hasil pemilihan mulai pukul 9 malam, untuk menghindari terjadinya penggiringan opini saat persaingan ketat ini sedang berlangsung.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya