Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy/Net
Kemajemukan bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan. Melalui sila pertama Pancasila, Indonesia bisa hidup rukun dan berdampingan di tengah berbagai persoalan bangsa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengurai, salah satu upaya untuk menjaga kerukunan lintas agama adalah dengan adanya komunitas keagamaan.
Bila komunitas keagmaan bisa bertenggang rasa dan solid, maka akan menjadi ujung tombak dalam mengatasi berbagai macam masalah kebangsaan.
Salah satu contohnya diterapkan komunitas agama Katolik yang banyak membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.
"Saya berterima kasih kepada seluruh umat Katolik yang telah betul-betul ambil bagian. Mulai dari waktu Covid-19, kami (pemerintah) gunakan gereja untuk vaksinasi hingga bantuan sosial di wilayah yang mayoritas umat gerejawi," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/5).
Oleh karenanya, Muhadjir mengingatkan agar semua komunitas agama bergandengan tangan untuk menempatkan sila pertama Pancasila.
"Sila pertama adalah segalanya, itu untuk menjadi spirit utama dari kemajuan bangsa ke depan," imbuh Muhadjir.
Menko PMK menekankan, semua keyakinan agama selalu mengedepankan aspek nilai kemanusiaan. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh komunitas agama di Indonesia selalu mengutamakan solidaritas dan nilai kemanusiaan dibandingkan ego
chauvinisme atau kecintaan terhadap tanah air secara berlebihan.
"Inilah aspek nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan yang perlu kita kedepankan untuk membangun Indonesia ke depan," tandasnya.