Berita

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi/RMOL

Politik

Ketum Projo Minta Tidak Dikaitkan Yayasan 98 Peduli dengan Politik

MINGGU, 21 MEI 2023 | 22:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Di tahun pemilu seperti saat ini, sejumlah aktivis kerap ditarik menjadi suksesor kelompok tertentu untuk mendukung calon presiden maupun partai tertentu.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang kini menjadi wakil menteri desa, tampak hadir dalam peluncuran Yayasan 98 Peduli. Kehadiran orang nomor dua di Kemendes itu lantas dipertanyakan dan dianggap sebagai penggalangan suara untuk kelompok tertentu.

Menyikapi hal tersebut, Budi Arie Setiadi mengatakan tidak akan menjerumuskan Yayasan 98 Peduli kepada politik praktis. Karena keberadaan Yayasan 98 untuk membangun politik perjuangan dan tingkat tinggi.

“Yayasan 98 Peduli ini lebih ke nilai-nilai kemanusiaan, pasti soal politik identitas enggak mau, politik SARA enggak mau, politik yang memecah belah bangsa pasti enggak mau, gitu loh, kita ini kan cinta negara cinta Indonesia begitu,” katanya.

Menurutnya, jika ada individu dalam Yayasan 98 Peduli yang terjun ke dalam dunia politik, merupakan hal yang bersifat pribadi.

“Nanti, itu urusan pribadi, yang pasti Yayasan 98 tidak terlibat dalam pollitik praktis lah begitu,” imbuhnya.

Disinggung mengenai kehadirannya sebagai salah satu dari kelompok pendukung capres tertentu dan seolah memberikan arahan kepada para aktivis 98 ini, Budi Arie Setiadi meminta agar tidak mengaitkan hal tersebut.

“Kalau soal saya kan pribadi jangan dikait-kaitkan. Gini lho kan di Indonesia ini kan ada hal yang memang harus kita jaga, nilai-nilainya kan tetap harus kita jaga, bukan soal orang per orang,” katanya.

“Kalau pilpres itu orang per orang tapi nilai-nilai keindonesiaan kita juga harus kita jaga dong. Misalnya soal kebhinekaan, demokratisasi, pancasila, kan mesti kita jaga sama-sama dong, ini kan pemilu cuma 5 tahunan milik orang tapi nilai-nilai besarnya enggak boleh rusak begitu,” demikian Budi Arie.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya