Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Berisiko Tinggi, HRW Kecam Rencana Repatriasi Pengungsi Rohingya ke Myanmar

JUMAT, 19 MEI 2023 | 19:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) mengkritik rencana pemulangan kembali pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar, dengan mengatakan langkah itu memiliki risiko yang tinggi.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan HRW, rencana repatriasi bukanlah solusi yang tepat bagi para pengungsi, karena hanya akan menambah kesengsaraan bagi etnis Rohingya.

“Otoritas Bangladesh seharusnya tidak melupakan alasan mengapa Rohingya menjadi pengungsi sejak awal, dan menyadari bahwa tidak satu pun dari faktor tersebut yang berubah di Myanmar,” kata HRW, dimuat Al Jazeera, Jumat (19/5).

Berdasarkan penjelasan HRW, kembalinya etnis Rohingya ke Myanmar yang negaranya sedang diambilalih oleh junta militer yang kejam akan menimbulkan risiko yang lebih besar bagi kehidupan dan kebebasan mereka.

Sementara bagi para pengungsi itu sendiri yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke negara bagian Rakhine Myanmar untuk melihat kondisi di sana mengungkapkan bahwa mereka belum siap dipindahkan kembali sampai seluruh keamanannya dapat dijamin oleh pemerintah Myanmar.

“Kami belum siap untuk mengambil satu langkah pun menuju Myanmar. Pengaturan yang mereka buat untuk kita tidak cukup untuk keselamatan kita. Kami juga belum mendapatkan keadilan atas penganiayaan yang dilakukan terhadap kami sebelumnya,” kata salah satu pengungsi Rohingya,

“Kami tidak mempercayai pemerintah Myanmar 1 persen," tambahnya, Hafiz Solaiman.

Selain itu para pengungsi juga menyoroti banyaknya korban tewas dan kerusakan yang terjadi di Rakhine akibat Topan Mocha pada akhir pekan lalu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya