Berita

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya/Net

Dunia

Dubes Rusia: Barat Jadikan Ukraina sebagai Tempat Uji Coba Perang

JUMAT, 19 MEI 2023 | 12:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dibanding menjadi juru damai, Barat cenderung lebih suka menggunakan momen perang Ukraina sebagai tempat uji coba perang.

Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, dalam sesi pengarahan kepada 15 anggota Dewan Keamanan, Kamis (18/5).

Ia menyoroti peningkatan pasokan senjata Barat ke Ukraina yang dinilai bertentangan dengan perjanjian pelucutan senjata.

Menurutnya, pengiriman senjata dari beberapa negara Barat secara tidak bertanggung jawab dapat memicu proliferasi senjata di negara tersebut dan membuat perang di Ukraina terus berlanjut.

“Tujuan kolektif Barat sudah jelas semua. Ini jauh dari prinsip moral dan nilai kemanusiaan yang tinggi. Barat cenderung menggunakan Ukraina sebagai tempat uji coba senjata dan menyeretnya pada konflik yang semakin panjang," kata Nebenzya seperti dimuat The National New pada Jumat (19/5).  

Menanggapi pernyataan tersebut,  Wakil Dubes AS untuk PBB Robert Wood menekankan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina bukanlah penyebab berlanjutnya perang Rusia.

"Jika Rusia benar-benar menginginkan de-eskalasi, itu bisa dengan mudah dilakukan hanya jika mereka mau menarik pasukan dan mengakhiri invasinya,” tegas Wood.

Dalam kesempatan itu, Dubes Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mempertanyakan alasan Rusia untuk mengadakan pengarahan tentang pelucutan senjata tersebut.

“Apa yang diharapkan Rusia? Bahwa pasokan senjata ke Ukraina akan dihentikan sehingga Rusia dapat memenangkan perang ini dan memaksakan kehendaknya?" kata Riviere.

Riviere menuduh balik Rusia karena melanggar resolusi PBB dengan berusaha mendapatkan senjata secara ilegal berupa drone tempur dari Iran dan rudal serta amunisi dari Korea Utara untuk memenuhi stok amunisi mereka yang semakin menipis.

Dubes Inggris untuk PBB Barbara Woodward mempertegas kebijakan pengiriman senjata Inggris ke Ukraina ditujukan agar negara bekas jajahan Soviet itu mampu mempertahankan diri dan melawan kebrutalan Rusia.

Di sisi lain, Direktur Kantor PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata dan wakil Perwakilan Tinggi Adedeji Ebo mengatakan kepada anggota dewan bahwa informasi tentang pengiriman sistem senjata dan amunisi mereka ke Ukraina tersedia dalam sumber terbuka.

Ebo memperingatkan bahwa pengiriman senjata berlebih dalam setiap perang dapat meningkatkan risiko eskalasi.

Pertemuan DK PBB pada Kamis (18/5), merupakan pertemuan kelima sejak Rusia resmi memegang keketuaan.

Pembahasan dalam pengarahan itu berkaitan dengan masalah pasokan senjata ke Ukraina, menyusul tur Presiden Volodymyr Zelensky ke Eropa untuk mengamankan bantuan militer tambahan dari mitranya di Barat.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya