Berita

Jusuf Kalla/Net

Politik

Faktor Politik, JK Sebut Minat Orang Indonesia jadi Pengusaha Berkurang

SABTU, 13 MEI 2023 | 02:26 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla mengungkapkan kalau saat ini minat orang Indonesia untuk menjadi pengusaha berkurang.

Hal ini disampaikan JK saat halal bihalal Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (12/5).

Saat itu, JK mencontohkan di Makassar pada 50-an banyak pengusaha hebat, hanya berbekal tamatan SD hingga SMP.


"Zaman dulu saya kasih contoh di Makassar kira-kira ada 60 sampai 70 pengusaha hebat di tahun 50-an termasuk bapak saya cuman tamatan SD paling tinggi SMP," kata JK.

Namun saat ini, JK menyayangkan banyak lulusan sarjana minat dan semangatnya menjadi pengusaha berkurang. Sebabnya, kata dia, karena faktor politik yaitu tingginya biaya politik.

Sebab orang-orang yang terjun di dunia politik membutuhkan biaya yang besar untuk kampanye dan sebagainya. Dengan begitu dibutuhkanlah sponsor yang notabene merupakan pengusaha, namun pengusaha-pengusaha besar lah yang terpilih menjadi sponsor. Sementara pengusaha kecil makin tersisihkan.

"Turun semangat itu. Tapi itu juga karena politik juga, pengaruh. Kenapa itu, karena threshold 20 persen. Mau jadi anggota DPR jadi Gubernur tentu ada biayanya belum lagi kampanye perlu sponsor," katanya.

"Ketika jadi, yang dapat izin real estate di situ, yang izin mall, kadang-kadang taman pun jadi mall karena utang. Jadi Bupati gaji 7 juta ongkos jadi Bupati ratusan miliar, Gubernur ratusan miliar pastilah salah satu cara yang menurunkan biaya politik," ungkapnya.

JK menyebut, hal itu merupakan masalah besar untuk sekarang dan masa yang akan datang. Dan bila ini dibiarkan, maka akan ada gap sosial di masyarakat.

"Nanti kalau ini terjadi akan ada gap sosial, apabila gap sosial akan jadi konflik sosial. Contohnya sekarang ibu-ibu aja pakai tas mahal langsung jadi musuh masyarakat," tuturnya.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya