Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Akibat Konflik dan Bencana, Pengungsi Internal Global Rembus 70 Juta Orang

KAMIS, 11 MEI 2023 | 17:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Konflik dan bencana membuat puluhan juta orang kehilangan tempat tinggal dan atau terpaksa meninggalkan rumah mereka. Data menunjukkan jumlah pengungsi internal di dunia saat ini terus bertambah.

Berdasarkan laporan bersama dari Pusat Pemantauan Pemindahan Internal (IDMC) dan Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), sebanyak 71,1 juta pengungsi internal (IDP) terdaftar pada 2022. Angka itu naik sekitar 20 persen daripada tahun sebelumnya.

Laporan yang dirilis Kamis (11/5) itu menyoroti bahwa sebagian besar pengungsi baru terbanyak tercatat berada di Ukraina, Pakistan. Mereka meninggalkan rumah dan kota mereka demi berlindung di kota atau wilayah lain yang lebih aman.


“Sebagian besar peningkatan tersebut tentu saja disebabkan oleh perang di Ukraina, dan juga oleh banjir di Pakistan, serta konflik baru dan yang sedang berlangsung di seluruh dunia, dan oleh sejumlah bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan lambat yang telah kita lihat dari Amerika sampai ke Pasifik," kata kepala IDMC Alexandra Bilak.

Sementara pada tahun ini, angka pengungsi internal global diperkirakan juga akan meningkat berkali-kali lipat daripada tahun sebelumnya, karena konflik dan bencana terbaru seperti gempa bumi Turki dan Suriah, serta peperangan di Sudan.

Menurut angka terakhir dari badan pengungsi PBB, lebih dari 700.000 orang telah menjadi pengungsi internal akibat pertempuran di Sudan yang meletus pada 15 April lalu itu, dengan 150.000 lainnya telah meninggalkan negara itu.

Di samping itu, 10 negara di antaranya Suriah, Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Ukraina, dan Yaman masih menjadi penyumbang angka pengungsi internal terbanyak di dunia.

Melihat tingginya angka pengungsi global itu, para pengamat, khususnya Kepala NRC, Jan Egeland mulai khawatir, dengan menyebut fenomena itu sebagai sebuah badai yang sempurna yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Badai sempurna ini telah menggerogoti kemajuan bertahun-tahun yang dibuat, yang semakin mempersulit upaya untuk mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi global,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya