Berita

Pedagang biji-bijian di pasar Khartoum, Sudan/Net

Dunia

Konflik Militer Sudan Sebabkan Kenaikan Harga Bahan Pokok Hingga 60 Persen

RABU, 10 MEI 2023 | 23:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Peningkatan konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Rapid Support Force (RSF)  berimbas pada kenaikan harga bahan pokok hingga 60 persen.

Lonjakan pada kebutuhan pokok seperti bahan bakar, makanan pokok, dan air, disebabkan oleh terhambatnya distribusi pasokan akibat bentrokan di Khartoum dan bagian lain Sudan.

Mengutip African News pada Rabu (10/5), Khartoum adalah pusat bisnis untuk sebagian besar industri dan jasa.

Pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang vital berada di bagian kota tempat pertempuran sengit terjadi. Bahkan Beberapa dari mereka dilaporkan telah dijarah.

Menurut Badan Kemanusiaan PBB, kondisi saat ini merupakan kemunduran baru bagi ekonomi Sudan yang stagnan.  

Konflik yang sedang berlangsung telah menutup arus perdagangan ke dan dari Sudan. Pelabuhan utama bahkan menghentikan operasinya hingga pemberitahuan lebih lanjut.

"Ekonomi negara yang kewalahan diperkirakan akan semakin memburuk jika pertempuran berlanjut," kata PBB.

Konflik militer yang meletus sejak 15 April lalu telah mengakibatkan 550 kematian dengan 4.926 orang terluka.

Sementara itu, PBB mengatakan sebanyak 123.110 pengungsi telah melarikan diri ke Sudan Selatan, Mesir, Chad, Ethiopia, dan Republik Afrika Tengah, untuk mencari perlindungan.

Sudan adalah pengekspor penting getah Arab, emas, wijen, kacang tanah, dan ternak. Tetapi ekonomi telah tertahan oleh sanksi selama beberapa dekade dan isolasi internasional, serta menjamurnya kasus korupsi.

Situasi memburuk setelah kudeta militer 2021 ketika lembaga keuangan internasional menghentikan program bantuan Sudan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya