Berita

Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Kerap Klaim Batas Wilayah Sepihak, China Tunjukkan Ambisi Kuasai Indo-Pasifik

KAMIS, 04 MEI 2023 | 13:33 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ambisi China untuk menjadi kekuatan penting di kawasan Indo-Pasifik sudah nampak jelas sejak negara itu menerapkan klaim sepihak terhadap wilayah teritori yang dimiliki negara lain.

Mengutip ANI News pada Kamis (3/5), Beijing disebut telah melanggar semua norma internasional dalam upayanya menguasai lebih banyak wilayah, terutama di daerah perbatasan salah satunya dengan negara tetangga India.

China dilaporkan berulang kali mencoba mengubah status quo di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) dengan India. Di mana Beijing secara sepihak mengklaim Arunachal Pradesh di timur laut India ada di wilayah kekuasaannya, karena merupakan bagian dari wilayah Tibet.

Sebenarnya China tidak memiliki batas wilayah darat dengan India. Tetapi negara Asia Timur itu berani mengganti nama 11 tempat di India seperti puncak gunung, sungai, dan daerah pemukiman yang ada di dekat Tibet dengan versi mereka.

Pada 2017 dan 2021, Kementerian Urusan Sipil China telah mengganti nama lokasi India lainnya yang memicu konfrontasi politik antar kedua negara.

Selain dengan India, China juga memiliki sengketa perbatasan dengan negara-negara di Asia Tenggara bahkan Barat terkait klaim teritori dan pembuatan pulau buatan di Laut China Selatan.

Dengan konflik perbatasan yang cukup kompleks tersebut, kebijakan ekspansionisme China dinilai mengancam stabilitas dan keamanan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut Observer Research Foundation (ORF), kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan militer telah mengakibatkan pergeseran tektonik dalam keseimbangan kekuatan.

Proyek-proyek kontroversial seperti Belt and Road Initiative (BRI) telah membuat China mendapat pengaruh dan kendali atas beberapa negara yang berhasil jatuh dalam jebakan utang.

ORF menilai kerjasama negara Quad yang terdiri dari AS, India, Australia, dan Jepang sangat penting untuk membendung sekaligus menghambat rencana ambisius dan ekspansionis China di kawasan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya