Berita

Netty Prasetiyani Aher/Ist

Politik

20 WNI Disekap di Myanmar, PKS: Pemerintah Lamban!

KAMIS, 04 MEI 2023 | 11:04 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta konkret menyelamatkan warga negara Indonesia (WNI) yang disekap di Myanmar.

Permintaan itu muncul dari Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyikapi lambannya penanganan pemerintah pada permasalahan WNI di luar negeri, Kamis (4/5).

“Sampai saat ini respon pemerintah cenderung lambat dan normatif. Ini kasus lama, harusnya pemerintah sudah punya roadmap untuk membebaskan WNI itu,” kata Netty, dalam keterangan tertulisnya.

Anggota Komisi IX DPR itu mendesak pemerintah segera mengevakuasi 20 WNI yang disekap. Terlebih posisi para WNI di Myanmar ada di daerah konflik.

“Pemerintah harus melakukan berbagai cara untuk mengevakuasi WNI yang disekap di Myanmar. Harus ada upaya terobosan selain jalur komunikasi dan diplomasi, mengingat keberadaan WNI yang ada di daerah konflik,” katanya.

Menurutnya, permasalahan status para WNI itu tidak perlu menjadi perdebatan panjang, yang berujung pada tidak adanya perlindungan negara terhadap rakyatnya.

Pemerintah diminta segera menyelamatkan puluhan WNI itu dari tindakan perbudakan.

“Status ilegal dan situasi konflik jangan dijadikan alasan pemerintah tidak berbuat apa-apa. Negara harus mampu melindungi rakyat dengan segenap upaya. Jangan sampai pemerintah kehilangan muka di hadapan keluarga korban,” demikian Netty.

Seperti diketahui, sekitar 20 WNI mengaku disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan di Myanmar melalui sindikat mafia penipuan online.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya