Muhaimin Iskandar bersama AHY, usai bertemu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (3/5)/RMOL
Kedekatan dengan Partai Demokrat diakui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), usai bersilaturahmi dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (3/5).
Di hadapan putra sulung SBY yang juga menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY), Cak imin mengungkap bentuk kedekatan PKB dengan partai politik (parpol) berlambang mercy ini.
"Banyak sekali pelajaran bergabung dengan Pak SBY (di Kabinet Indonesia Bersatu), dan tadi sempat bernostalgia suka duka pemerintahan," ujar Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan kebahagiannya bisa berdiskusi dengan SBY dan AHY mengenai berbagai perkembangan politik nasional, meskipun kini berada pada barisan yang berbeda.
"Koalisi saya KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), AHY (Demokrat) di Koalisi Perubahan, tapi komunikasi silahturahmi jalan terus," katanya.
Meski begitu, bagi Cak Imin perbedaan koalisi ataupun sikap politik adalah hal yang wajar, dan tidak menutup silahturahmi politik antarparpol.
Maka dari itu, Cak Imin menuturkan ada titik temu antara PKB dan Demokrat, yaitu bersepakat tentang makna perbedaan koalisi maupun pilihan dalam kepimpinan nasional.
"(Yaitu) bagian upaya mengokohkan menguatkan demokrasi kita, sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan antara kita," ungkapnya.
"Jadi nanti misal Mas AHY menang, saya akan lihat dari jauh dan teriak, 'jangan lupa saya mas'. Tapi kalau saya menang, pasti saya ingat. Itulah demokrasi tentu saling berbagi," demikian Cak Imin menambahkan.