Berita

Senjata api yang disita oleh otoritas Kanada pada 2022 lalu/Reuters

Dunia

Kanada dan AS Sepakat Tingkatkan Pencegahan Penyelundupan Senjata

SABTU, 29 APRIL 2023 | 11:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam langkah menghentikan penyelundupan senjata api, Kanada dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk bersama-sama melacak penyelundupan senjata yang melewati perbatasan kedua negara.

Hal tersebut telah disetujui oleh pejabat kedua negara dengan Menteri Keamanan Publik Kanada Marco Mendicino dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas menandatangani kesepakatan tersebut pada Jumat (28/4).

"Kanada dan Amerika Serikat telah sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral guna mengurangi kekerasan senjata," kata Mendicino.

Menurutnya, perjanjian yang ditandatangani di Ottawa itu ditujukan untuk mengatasi kejahatan lintas batas yang meningkat, khususnya dalam perdagangan senjata api ilegal.

"Kesepakatan itu membuat lebih banyak kemajuan dalam pelacakan senjata ilegal, sehingga kami dapat meminta pertanggungjawaban para penjahat dan jaringan kriminal terorganisir itu," tambahnya.

Berdasarkan laporan yang dimuat VOA News, Sabtu (29/4), Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) akan bekerja sama dengan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) AS, untuk melacak penyelundupan itu dan mencari tahu siapa yang membelinya, serta motif dari para pembeli.

Menurut angka yang dikeluarkan CBSA, pada 2022 lalu, sebanyak 1.101 senjata api telah disita di perbatasan oleh pihak berwenang Kanada, yang diketahui banyak diselundupkan dari AS.

Sementara, pihak AS sendiri akan meminta dealer senjata api di negaranya untuk mencatat nomor seri mereka serta data pembelinya, agar jika terjadi kejahatan, pelacakan dapat segera dilakukan oleh pihak berwenang.

Sejauh ini, AS sendiri masih terus bergulat dengan masalah kepemilikan senjata api ilegal, yang telah banyak disalahgunakan untuk melakukan kejahatan.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

Pagar Suci Bekali Robinsar-Fajar Senjata Kujang

Senin, 04 November 2024 | 18:05

Menunggu Langkah Polri Periksa Budi Arie Usut Bandar Judol

Senin, 04 November 2024 | 17:42

Hajj Run 2024 Strategi Tingkatkan Literasi Haji pada Masyarakat

Senin, 04 November 2024 | 17:42

Muzani soal Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo: Hanya Silaturahmi Biasa

Senin, 04 November 2024 | 17:29

Undang Stakeholder, Baleg DPR Susun Prolegnas 2025-2029

Senin, 04 November 2024 | 17:21

Menhut Gandeng Polri Berantas Pembalakan Liar

Senin, 04 November 2024 | 17:15

Putri Zulkifli Hasan Siap Kawal Target Swasembada Energi

Senin, 04 November 2024 | 17:08

Penetapan Tersangka Tom Lembong Terlalu Dipaksakan

Senin, 04 November 2024 | 16:50

BNI dan BSD Jalin Kerja Sama Pembiayaan Supply Chain

Senin, 04 November 2024 | 16:46

Latihan Militer Perdana Indonesia-Rusia Latma ORRUDA 24 Resmi Dimulai

Senin, 04 November 2024 | 16:46

Selengkapnya