Berita

Parliamentary Assembly of the Council of Europe (PACE)/Net

Dunia

PACE Tetapkan Tindakan Rusia Mendeportasi Anak-anak Ukraina sebagai Kejahatan Genosida

JUMAT, 28 APRIL 2023 | 15:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tindakan deportasi anak-anak Ukraina oleh Rusia telah ditetapkan sebagai kejahatan genosida internasional oleh Parliamentary Assembly of the Council of Europe (PACE) pada Kamis (27/4).

PACE merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Eropa, sebuah organisasi internasional yang beranggotakan 46 negara yang didedikasikan untuk menegakkan hak asasi manusia, demokrasi, dan supremasi hukum.

Menurut resolusi baru yang dikeluarkan PACE, dengan jelas organisasi itu mengutuk tindakan Rusia dan menuntut agar negara itu segera memulangkan anak-anak kepada orang tua mereka di Ukraina.

PACE yakin jika pemindahan anak-anak Ukraina telah direncanakan dan diorganisir secara sistematis dan strategis.  Sebab, anak-anak yang tinggal di panti asuhan dideportasi dengan kedok evakuasi dari daerah yang dilanda perang. Sementara yang lain dipisahkan dari keluarga mereka di kamp penyaringan.

Ditambah lagi, Rusia juga sengaja melakukan proses rusifikasi untuk memusnahkan identitas anak-anak Ukraina. Maka PACE mengkategorikan kejahatan mereka setara dengan tindakan genosida.

"Rusia secara menjijikkan berusaha memusnahkan setiap tautan dan fitur identitas Ukraina dari mereka. Ini selaras dengan  selaras dengan definisi genosida internasional," bunyi resolusi PACE, seperti dimuat Euro News.

Resolusi PACE keluar menyusul surat penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova, Komisaris negara untuk Hak Anak atas deportasi paksa anak-anak Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik dan memuji kecaman PACE. Menurutnya dokumen itu akan membantu mereka meminta pertanggungjawaban Rusia di masa depan.

Menurut statistik dari pemerintah Ukraina sejak pertengahan April, lebih dari 19.384 anak telah dibawa atau dipindahkan ke Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya