Berita

Damai Hari Lubis/RMOL

Politik

Jokowi Pilih Dukung Ganjar, Prabowo Kena "Karma" Emak-emak

SELASA, 25 APRIL 2023 | 10:09 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra dianggap kena hukum "karma", karena mengecewakan pendukungnya dengan gabung ke pemerintahan Joko Widodo.

Pengamat politik dan hukum Mujahid 212, Damai Hari Lubis, mengatakan, Prabowo dan Gerindra tidak boleh kesal dengan Megawati atau PDIP yang telah mengusung Ganjar dan didukung Jokowi.

"Tentu, selain alasan mendasar, perolehan presidential threshold yang dimiliki PDIP memang melebihi Partai Gerindra," kata Damai, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/4).

Dia menilai, Prabowo dan Gerindra lebih tepat jika kesal atau marah kepada Jokowi, atau menyalahkan diri sendiri saja, karena terlanjur memberi kepercayaan lebih kepada Jokowi.

"Terbukti, begitu banyak sanjungan Prabowo kepada Jokowi, sampai-sampai ia berani angkat sumpah melalui statemen bahwa Jokowi is right track. Prabowo juga menyatakan akan meniru gaya kepemimpinan Jokowi, dan sanjungan lainnya," kata Damai.

Apalagi setelah Megawati mengumumkan Ganjar sebagai bakal calon presiden (Bacapres), Jokowi bersama Ganjar berangkat ke Solo menggunakan pesawat Kepresidenan. Di mata publik, kata Damai, Jokowi terkesan meledek Prabowo.

"Namun apakah yang dilakukan Jokowi sebagai bentuk 'karma' bagi Prabowo? Sebab barisan kelompok 212 dan kelompok emak-emak yang mendukung dirinya pada Pilpres 2019 merasa sakit hati. Prabowo dianggap telah 'mengkhianati' perjuangan," urai Damai.

Padahal pada Pilpres 2019 lalu, sambung dia, Prabowo merupakan lawan Jokowi. Namun tanpa basa-basi justru mau jadi pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

UPDATE

Geledah Kantor Setda Papua, KPK Amankan Bukti Dokumen dan Barang Elektronik

Jumat, 08 November 2024 | 21:48

Satu Keluarga Meninggal Akibat Kebakaran Rumah di Jakarta Utara

Jumat, 08 November 2024 | 21:35

Komisi V Usul Ada Area Khusus Jamaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Jumat, 08 November 2024 | 21:21

Dikunjungi Nusron, Polri Siap Sikat Mafia Tanah

Jumat, 08 November 2024 | 20:46

Ketum AMPI: Pinjol Masih Menjadi Pelarian Masyarakat

Jumat, 08 November 2024 | 20:34

Rumput GBK Siap Sambut Selebrasi ‘Knee Slide’ Thom Haye

Jumat, 08 November 2024 | 20:31

Buat Banyak Gebrakan Positif, Kabinet Merah Putih Patut Diacungi Jempol

Jumat, 08 November 2024 | 20:17

Lawatan Presiden Prabowo Bukti Dunia Internasional Menunggu Peran Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 20:09

Kementerian Keuangan Kantongi Rp1.517,5 Triliun Penerimaan Pajak Oktober 2024

Jumat, 08 November 2024 | 19:47

Tukang Pijat jadi Tersangka Karena Tambal Rumah Bocor Pakai Baliho Paslon Bupati

Jumat, 08 November 2024 | 19:02

Selengkapnya