Berita

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Manila pada Sabtu, 22 April 2023/Net

Dunia

Filipina-China Sepakat Buka Banyak Jalur Komunikasi Demi Selesaikan Sengketa Laut China Selatan

MINGGU, 23 APRIL 2023 | 07:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Filipina dan China telah sepakat untuk membangun lebih banyak jalur komunikasi demi mengatasi sengketa di Laut China Selatan.

Komitmen ini menjadi salah satu hasil pertemuan antara Presiden Ferdinand Marcos Jr dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang, yang berkunjung ke Manila pada Sabtu (22/4).

“Kami sepakat untuk menjalin lebih banyak jalur komunikasi agar setiap peristiwa yang terjadi di Laut Filipina Barat yang melibatkan China dan Filipina dapat segera diselesaikan,” kata Marcos, menurut pernyataan yang dirilis istana kepresidenan yang dikutip CNA.


Marcos mengatakan kunjungan Qin sangat membantu dalam membicarakan berbagai hal dan melanjutkan pekerjaan untuk menumbuhkan hubungan antara kedua negara.

Selain dengan Marcos, Qin juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo. Mereka membahas pandangan tentang isu-isu strategis dan regional.

Di awal pembicaraan, Qin mengatakan kedua negara perlu bekerja sama untuk melanjutkan tradisi persahabatan, memperdalam kerja sama, dan menyelesaikan perbedaan dengan baik. Bekerja sama akan membantu mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia.

Kemudian Manalo menegaskan kembali kepatuhan Filipina pada kebijakan Satu China, sekaligus mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Manalo juga mengatakan hubungan dengan Beijing lebih dari sekadar perbedaan atas Laut China Selatan, yang dilalui barang-barang yang dibawa kapal senilai sekitar 3 triliun dolar AS setiap tahun dan diyakini kaya akan mineral serta cadangan minyak dan gas.

"Perbedaan ini seharusnya tidak menghalangi kita untuk mencari cara mengelolanya secara efektif, terutama sehubungan dengan penikmatan hak-hak orang Filipina, terutama nelayan," jelas Manalo.

Sejak Marcos menjabat pada bulan Juni, Filipina telah mengajukan puluhan protes diplomatik atas kehadiran kapal penangkap ikan China dan apa yang disebutnya sebagai "tindakan agresif" China di Laut China Selatan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya