Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pasokan Bantuan Perang ke Ukraina dari Barat Masih Sebatas Janji

SABTU, 22 APRIL 2023 | 13:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Janji Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengirimkan tank, amunisi artileri, dan perbekalan lain yang dibutuhkan Ukraina untuk serangan musim semi melawan Rusia, nyatanya belum terpenuhi hingga saat ini.

Mengutip dokumen Pentagon yang bocor, New York Times melaporkan pada Jumat (21/4), bahwa perencana militer AS memperkirakan Kyiv akan membutuhkan 253 tank untuk serangan yang akan datang. Namun, nyatanya hingga akhir Februari, hanya 200 yang berhasil dikumpulkan.

"Dari jumlah tersebut, 140 adalah desain Soviet, sementara hanya 60 tank buatan Barat yang akan dikirimkan pada bulan April," kata outlet itu.


NYT dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini Barat sedang berjuang untuk memenuhi janjinya untuk memasok Ukraina dengan tank, sistem pertahanan udara, jet tempur dan senjata lainnya.

Tiga brigade Ukraina yang bersiap untuk menyerang Rusia, kekurangan masing-masing setidaknya selusin tank pada 28 Februari lalu.

Pasokan peluru artileri 155 milimeter di Kyiv turun menjadi 9.800 pada 1 Maret, tetapi AS mengirimkan 30.000 lagi selama 12 hari berikutnya. Pada titik ini, Times mencatat, keinginan Ukraina akan amunisi artileri pada dasarnya tidak terbatas, sementara industri UE dan AS membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengejar permintaan.

Menurut NYT, AS hanya “menawarkan” untuk memasok Ukraina dengan Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), yang memiliki jangkauan sekitar 140 km, mencatat bahwa mereka harus dibangun terlebih dahulu, dan produksi bahkan batch kecil pun dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Sementara itu, ada laporan bahwa GLSDB sudah digunakan, dan dicegat oleh pertahanan udara Rusia.

Pentagon tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi keaslian dokumen rahasia yang muncul di media sosial awal bulan ini.

Pada pengarahan Gedung Putih 10 April, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa dokumen itu tidak dimaksudkan untuk konsumsi publik.

Selama beberapa hari berikutnya, Times dan Washington Post bekerja sama dengan Bellingcat yang mendanai penyelidikan sumber terbuka yang didanai Barat untuk melacak sumber dokumen tersebut.

Jack Teixeira, seorang penerbang Garda Nasional Udara Massachusetts, diidentifikasi oleh Times dan kemudian ditangkap oleh agen federal. Setelah penangkapannya, Times, Post, dan publikasi lainnya mulai melaporkan dugaan isi dari dokumen tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya