Berita

Asap di atas kota Khartoum, pertempuran paling sengit dengan serangan udara dan tembakan tank di distrik-distrik yang padat/Net

Dunia

Gencatan Senjata Dilanggar Lagi, Korban Tewas Bentrokan Sudan Mencapai 400 dan 3.500 Orang Luka-luka

SABTU, 22 APRIL 2023 | 07:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jumlah korban tewas dalam bentrokan antara Angkatan Darat Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terus bertambah. Pembaruan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (21/4) menyebutkan, lebih dari 400 orang tewas sejauh ini.

"Bentrokan di Sudan telah menewaskan 413 orang, dan 3.551 lainnya terluka," kata Juru Bicara WHO Margaret Harris kepada wartawan selama konferensi pers di Jenewa, seperti ditayangkan televisi Al Arabiya.

Jumlah tersebut berbeda dengan yang disampaikan Menteri Kesehatan Sudan Haitham Muhammed Ibrahim sehari sebelumnya, yang mengatakan bahwa menurut informasinya, lebih dari 600 orang telah tewas di negara Afrika utara itu sejak bentrokan meletus pada 15 April.

Sementara, Persatuan Dokter Sudan mengatakan 70 persen rumah sakit tidak berfungsi di daerah tempat pertempuran terjadi.

Idulfitri di Sudan yang dirayakan pada Jumat (21/4) ternyata tidak menghentikan bentrokan yang sedang berlangsung antara unit tentara dan pasukan paramiliter.

Tak satu pun dari kedua belah pihak yang menghormati seruan gencatan senjata yang disuarakan banyak negara Arab dan komunitas internasional.

Angkatan Darat dan RSF saling menyalahkan atas penembakan, pemboman, dan serangan yang terus berlanjut di daerah pemukiman di ibu kota, Khartoum. Akses ke internet dan jaringan seluler dilaporkan terhambat di kota tersebut.

Pada Kamis malam, RSF menyetujui gencatan senjata dengan tentara Sudan selama perayaan Idulfitri, yang dimediasi oleh Mesir, UEA, dan Arab Saudi.

Juru bicara RSF meyakinkan bahwa pasukan tersebut "tidak memiliki preferensi ideologis atau politik, dan hanya bertindak untuk kepentingan negara".

Sementara itu, Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan bahwa mereka tidak akan mematuhi gencatan senjata, mengklaim bahwa RSF telah menyatakannya secara sepihak.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Competency Development Program Hadir untuk Tingkatkan Kapabilitas Perwira Pertamina

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:34

BNN akan Gandeng DEA AS soal Teknologi Penanggulangan Narkoba

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:13

Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:01

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:31

Gaduh UKT, Komisi X: Cabut Atau Revisi Permendikbud 2/2024!

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:12

Nuansa Politis Menguat di MK jika PPP Diloloskan Tanpa PSU

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:36

Iran Kutuk Serangan Brutal di Bamiyan Afghanistan yang Tewaskan Turis Asing

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:31

Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:27

Kelompok Bersenjata Afghanistan Tembak Turis di Tempat Wisata, 3 Warga Negara Spanyol Tewas

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:03

Sambut Delegasi World Water Forum, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siapkan Jalur Khusus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45

Selengkapnya