Berita

Warga Sudan berusaha meninggalkan ibukota Khartoum di tengah pertempuran antara tentara dan paramiliter RSF/Net

Dunia

Sudan Bergejolak: Mayat Bergelimpangan di Jalan, Ribuan Orang Berlomba-lomba Tinggalkan Khartoum

KAMIS, 20 APRIL 2023 | 12:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Situasi keamanan di Sudan masih bergejolak. Ribuan orang di Khartoum berusaha untuk meninggalkan ibukota seiring dengan semakin mencekamnya keadaan. Sementara muncul laporan penemuan mayat-mayat di jalanan.

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), bentrokan antara tentara dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) sejak pekan lalu telah membunuh 270 warga sipil.

Serikat dokter memperkirakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi, lantaran banyak korban luka tidak bisa mencapai rumah sakit karena situasi yang tidak memungkinkan. Di samping itu, sekitar dua pertiga dari 59 rumah sakit utama di Khartoum juga tidak berfungsi dan kekurangan sumber daya parah.


Di tengah pertempuran, ribuan penduduk Khartoum terlihat berusaha meninggalkan ibukota pada Kamis (20/4).

"Hidup di Khartoum tidak mungkin jika perang ini tidak berhenti. Saya mencoba membuat anak-anak tidak melihat mayat yang terbunuh di jalanan," kata seorang warga, Alawya al-Tayeb (33 tahun), yang berusaha melarikan diri dari ibukota.

AFP melaporkan, paramiliter RSF mengaku telah berkomitmen penuh untuk gencatan senjata pada Rabu (19/4) pukul 16.00 waktu setempat selama 24 jam, seperti yang dilakukan oleh tentara. Namun baku tembak berlanjut di Khartoum dari waktu yang ditentukan hingga Rabu malam.

Selain warga Sudan, warga negara asing (WNA) juga berusaha untuk mengevakuasi diri dari Khartoum.

Jepang mengatakan kementerian pertahanannya telah memulai persiapan yang diperlukan untuk mengevakuasi sekitar 60 warga negaranya, termasuk staf kedutaan.

Jerman pada Rabu membatalkan upaya evakuasi yang melibatkan tiga pesawat angkut militer, yang akan membawa 150 warga karena situasi belum terkendali.

Tindakan evakuasi serupa juga dilakukan banyak negara, termasuk AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya