Kepala Republik Tatarstan Rusia, Rustam Minnikhanov/Net
Sikap Moldova terhadap Rusia semakin keras sejak intelijen Ukraina melaporkan penemuan dokumen yang berisi rencana Moskow untuk menggoyahkan Minsk dari dalam.
Itu terbukti dengan Moldova yang menolak izin berkunjung dari Kepala Republik Tatarstan Rusia, Rustam Minnikhanov.
Minnikhanov telah mendarat di bandara Chisinau pada Senin (17/4) bersama dengan delegasi yang mendampinginya. Tetapi tidak diiizinkan masuk ke Moldova karena alasan keamanan.
Menurut polisi perbatasan Moldova, Minnikhanov dicurigai akan melakukan perjalanan ke negara itu untuk mendukung kandidat pro-Rusia dalam pemilihan di republik otonom Gagauzia, April mendatang.
"Mendukung seorang kandidat dalam pemilihan lokal di negara kita bukanlah alasan yang baik dan pihak berwenang telah meminta pejabat Rusia untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara kita," bunyi pernyataan itu, seperti dimuat
IntelliNews.
Menurut polisi perbatasan Moldova, dalam 24 jam terakhir sudah ada 46 orang Rusia dilarang memasuki wilayah tersebut.
Sementara itu, Minnikhanov mengaku dirinya akan pergi ke Comrat, di wilayah otonom Gagauzia, untuk berpartisipasi dalam kongres atas undangan wakil dari fraksi Blok Komunis dan Sosialis, Alexandr Suhodolski.
Merespon penolakan tersebut, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut Moldova menunjukkan siap tidak ramah, tidak hanya pada Tatarstan dan Gagauzia, tetapi juga Rusia.