Berita

Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono/RMOLJabar

Politik

Pejabat Publik Terus Tersandung Korupsi, Politikus PDIP: Akibat Sistem Demokrasi yang Kebablasan

SELASA, 18 APRIL 2023 | 10:16 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus korupsi yang menjerat pejabat publik atau kepala daerah seolah tak berkesudahan. Diduga, maraknya perilaku koruptif yang dilakukan pejabat publik dikarenakan kesalahan dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Dalam pandangan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono, sistem demokrasi di Tanah Air sudah terlalu liberal dan cenderung kebablasan. Sehingga, peluang untuk berperilaku koruptif terbuka lebar.

"Harusnya kita menikmati sistem demokrasi Pancasila, tapi saat ini kita menggunakan sistem demokrasi yang sangat liberal, sangat bebas," kata Ono di Kantor DPD PDIP Jabar, Selasa (18/4).


Dijelaskan Ono, demokrasi liberal yang sangat bebas berdampak terhadap sistem politik di Indonesia. Sebab, seseorang akan rela mengeluarkan banyak uang untuk bisa menjadi pejabat publik.

"Siapa yang punya uang dia yang menang, dan konsekuensinya cost politik bagi siapapun yang menjadi pejabat politik akan besar," paparnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Terkait kasus yang menjerat Walikota Bandung Yana Mulyana, Ono mengaku prihatin. Untuk itu, ia mengingatkan para pejabat publik atau kepala daerah harus memiliki integritas dan komitmen tidak melakukan korupsi.

"Khususnya dari PDIP untuk tidak mempunyai niat, tidak mencoba sesuatu yang melanggar hukum, yang berdampak kepada kerugian negara, masyarakat, dan siapapun," tegas Ono.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Walikota Bandung, Yana Mulyana, sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan CCTV dan ISP (Internet Service Provider) layanan digital Bandung Smart City Tahun Anggaran (TA) 2022-2023.

Penangkapan Yana Mulyana semakin menambah panjang deretan pejabat publik yang melakukan korupsi. Sebelumnya KPK telah menangkap Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, dan sejumlah pejabat Ditjen Perkeretaapian.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya